Selisih Biayanya Bikin Kaget! Ini Perbandingan Mobil Listrik Bekas vs Mobil Bensin di 2025

Dalam simulasi pemakaian selama lima tahun, perbedaan biaya antara mobil listrik dan mobil bensin terlihat sangat mencolok.

Tasmalinda
Sabtu, 01 November 2025 | 13:03 WIB
Selisih Biayanya Bikin Kaget! Ini Perbandingan Mobil Listrik Bekas vs Mobil Bensin di 2025
Selisih biayanya bikin jaget! Ini perbandingan mobil listrik bekas vs mobil bensin di 2025
Baca 10 detik
  • Biaya perawatan mobil listrik bekas jauh lebih murah dibanding mobil bensin.

  • Mobil listrik tidak memerlukan ganti oli dan lebih hemat biaya energi.

  • Risiko utama mobil listrik bekas ada pada baterai yang biayanya tinggi jika rusak.

SuaraSumsel.id - Dalam simulasi pemakaian selama lima tahun, perbedaan biaya antara mobil listrik dan mobil bensin terlihat sangat mencolok. Untuk mobil listrik bekas seperti Wuling Air EV, biaya servis rutin rata-rata hanya sekitar Rp500 ribu per tahun, karena tidak perlu ganti oli, filter, atau komponen mesin lainnya.

Biaya listrik untuk penggunaan harian di kota besar juga relatif rendah, hanya sekitar Rp1,2 juta per tahun, dengan asumsi pengisian daya penuh cukup untuk jarak 300 kilometer.

Sebaliknya, mobil bensin bekas seperti Toyota Avanza atau Honda Jazz membutuhkan biaya servis rutin yang jauh lebih besar, berkisar Rp3 juta per tahun, belum termasuk penggantian part seperti busi, filter udara, dan kampas rem.

Konsumsi bahan bakar juga menjadi pengeluaran utama. Dengan asumsi jarak tempuh harian 20 kilometer, pemilik mobil bensin bisa menghabiskan sekitar Rp12 juta per tahun hanya untuk bensin, tergantung harga BBM.

Baca Juga:Harga Bekas Wuling Air EV Ternyata Stabil di 2025, Masih Layak Dibeli?

Dalam lima tahun, total biaya operasional mobil listrik bekas bisa ditekan hingga sekitar Rp8 juta, sementara mobil bensin bekas bisa menelan biaya lebih dari Rp60 juta.

Meski begitu, mobil listrik tetap memiliki risiko besar di sisi baterai, karena harga penggantian baterai bisa mencapai Rp70–90 juta. Untungnya, sebagian besar mobil listrik masih dilindungi garansi baterai hingga delapan tahun, sehingga risiko ini relatif kecil bagi pembeli unit bekas berusia di bawah tiga tahun.

Selain biaya perawatan dan energi, faktor pajak juga membuat mobil listrik lebih menarik. Di beberapa daerah, kendaraan listrik mendapat diskon pajak hingga 90 persen, sementara mobil bensin masih membayar pajak penuh. Dengan semua perbandingan ini, jelas bahwa mobil listrik bekas lebih hemat secara operasional, meski tetap butuh perhitungan matang soal kondisi baterai dan ketersediaan infrastruktur pengisian daya. 

Untuk mobil listrik seperti Wuling Air EV, kamu cukup mengeluarkan sekitar Rp500 ribu per tahun untuk servis rutin. Tak perlu ganti oli, tak ada filter udara, dan komponen mesinnya minim. Urusan “isi daya” juga hemat: hanya Rp1,2 juta per tahun untuk pemakaian harian di kota besar, dengan jarak tempuh bisa mencapai 300 kilometer sekali isi penuh.

Bandingkan dengan mobil bensin seperti Honda Jazz atau Toyota Avanza.
Servis rutin bisa menelan biaya Rp3 juta per tahun, belum termasuk part yang wajib diganti seperti busi dan kampas rem. Belum lagi biaya bensin — untuk jarak yang sama, kamu bisa habiskan Rp12 juta per tahun, apalagi jika harga BBM naik.

Baca Juga:Dulu Mobil Mewah, Kini Rp200 Jutaan: Nasib Civic, Altis, dan Camry di Pasar Bekas 2025

Selama lima tahun, mobil listrik bekas hanya butuh biaya operasional sekitar Rp8 juta.
Sementara mobil bensin bisa menyedot lebih dari Rp60 juta — nyaris delapan kali lipat!

Memang, mobil listrik punya “PR” besar di sisi baterai, karena harga penggantian baterai bisa mencapai Rp70–90 juta. Tapi kabar baiknya, sebagian besar unit masih dilindungi garansi delapan tahun, jadi risiko itu relatif aman bagi pembeli mobil bekas berusia di bawah tiga tahun.

Belum lagi keuntungan tambahan: mobil listrik kini dapat potongan pajak hingga 90 persen di beberapa daerah.
Jadi, kalau dihitung-hitung, biaya “memelihara” mobil listrik bekas bukan hanya lebih murah, tapi juga lebih tenang di dompet.

Kesimpulannya sederhana: kalau mobil bensin masih membuatmu bolak-balik ke SPBU, mobil listrik justru diam-diam menghemat jutaan rupiah setiap tahun.
Selama baterai sehat dan infrastruktur pengisian makin meluas, mobil listrik bekas akan jadi pilihan paling cerdas di era 2025.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

Terkini