- 
Penjualan sedan bekas seperti Civic, Altis, dan Camry menurun karena tren SUV terus meningkat. 
- 
Harga sedan bekas kini lebih terjangkau dengan kisaran mulai Rp175 juta. 
- 
Sedan tetap diminati sebagian pembeli di Palembang karena kenyamanan dan desain elegan. 
SuaraSumsel.id - Di antara hiruk-pikuk SUV dan crossover yang kini menguasai jalanan Indonesia, sedan tampak seperti babak lama dalam buku otomotif yang perlahan ditutup. Dulu ia menjadi simbol kemapanan dan prestise, kendaraan pilihan pejabat, dosen, hingga para profesional muda.
Kini, banyak sedan legendaris seperti Honda Civic, Toyota Corolla Altis, dan Toyota Camry justru berjejer di showroom mobil bekas dengan label harga yang tak lagi menakutkan. Mobil yang dulu menjadi impian kelas menengah ke atas itu kini bisa dimiliki dengan harga setara mobil LCGC baru.
Civic generasi kesembilan dan kesepuluh, misalnya, kini dilepas dengan harga mulai dari Rp180 juta. Corolla Altis keluaran 2017 bisa dibawa pulang sekitar Rp175 juta, sementara Camry generasi awal 2010-an berada di kisaran Rp200 hingga Rp250 juta. Di tengah melonjaknya harga mobil baru, angka-angka itu seperti oase bagi pembeli yang cermat.
Namun, harga murah bukan satu-satunya daya tarik. Di mata sebagian orang, sedan masih menawarkan sesuatu yang tidak dimiliki SUV yakni sensasi berkendara yang stabil, posisi duduk rendah, dan desain yang elegan.
Baca Juga:Mau Mobil Cepat Terjual? Ini Warna yang Paling Diminati di Pasar Bekas 2025
“Kalau orang sudah pernah merasakan nyetir sedan sejati, sulit pindah ke mobil tinggi,” ujar Riko, pemilik showroom mobil bekas di kawasan Soekarno-Hatta, Palembang.
“Kenyamanannya beda, apalagi kalau jalanan halus,” sambungnya.
Meski demikian, realitas pasar tak bisa dibantah. Konsumen masa kini lebih condong pada SUV dan crossover. Alasannya sederhana: lebih tinggi, lebih aman, dan dianggap lebih cocok dengan kondisi jalan Indonesia yang tak selalu mulus. Banyak pabrikan pun menyesuaikan diri, mengalihkan fokus produksi dari sedan ke segmen lain yang lebih menjanjikan, termasuk mobil listrik. Sedan menjadi minoritas, namun bukan punah, tapi bertransformasi menjadi segmen khusus.
Bagi para penggemar sejati, tiga nama besar itu masih punya arti. Civic tetap menjadi ikon bagi mereka yang mengutamakan performa dan gaya sporty. Altis dikenal awet, efisien, dan nyaman untuk perjalanan jauh. Camry, di sisi lain, masih menjadi pilihan bagi kalangan profesional yang ingin tampil berkelas tanpa harus membeli mobil baru seharga setengah miliar rupiah.
Di pasar Palembang dan Sumatera Selatan, ketiganya masih memiliki peminat setia, meski lebih selektif. Pembeli kini tak hanya mencari harga murah, tetapi juga riwayat servis, kondisi mesin, hingga ketersediaan suku cadang.
Baca Juga:Mobil Serbaguna Bekas di Bawah Rp130 Juta! Pilih Suzuki APV, Luxio, atau Nissan Evalia?
“Sekarang bukan soal tren, tapi soal karakter pembeli,” kata Riko. “Yang datang beli sedan biasanya tahu apa yang mereka cari. Ada yang ingin nostalgia, ada yang ingin tampil beda dari kebanyakan.”
Kondisi ini menciptakan pemandangan menarik di pasar mobil bekas. Sedan yang dulu berlabel mewah kini menjadi mobil “rasa prestise” dengan harga terjangkau. Civic yang dulu menghiasi halaman kampus, Altis yang setia di parkiran kantor, dan Camry yang mengantar pejabat kini menjadi mobil kedua yang dipilih karena kenyamanannya. Sedan-sedan itu kini berfungsi sebagai jembatan antara masa lalu dan masa kini antara gaya klasik dan nilai ekonomis.
Pabrikan sebenarnya belum benar-benar meninggalkan sedan. Toyota masih menjual Altis dan Camry versi hybrid, sementara Honda menyiapkan Civic e:HEV. Mereka tahu, pasar sedan memang kecil, tapi tetap ada. Pembelinya mungkin tak lagi sebanyak dulu, tetapi loyal. Mereka bukan sekadar membeli mobil, melainkan membeli rasa berkendara yang tak tergantikan.
Di Palembang, sedan bekas bahkan mulai dilirik kembali oleh generasi muda profesional. Mereka mencari sesuatu yang berbeda, mobil yang tidak pasaran, tapi tetap nyaman dan elegan.
“Sedan itu punya aura tenang,” ujar Andi, pegawai bank yang baru saja membeli Civic bekas tahun 2018. “Saya pakai ke kantor, tampilannya tetap classy. Kalau SUV, rasanya terlalu umum sekarang.”
Waktu memang telah mengubah banyak hal, tetapi bagi sebagian orang, mengemudi sedan tetap seperti mengenang masa di mana mobil bukan hanya alat transportasi, melainkan simbol gaya hidup. Mungkin sedan tak lagi menjadi bintang utama di pasar otomotif, tapi di jalanan yang tenang, di antara SUV yang menjulang tinggi, selalu ada satu sedan yang melaju elegan dengan tenang, percaya diri, dan abadi.
 
                 
             
                 
                 
                 
                 
                 
                 
                 
                 
                 
                 
                 
                 
                 
                 
                     
                     
                     
                     
                     
                     
                     
                     
                    