Mitos atau Fakta? 5 Profesi Remeh yang Gajinya Diprediksi Kalahkan ASN di Sumsel pada 2026

Kondisi ekonomi digital, maraknya sektor informal kreatif, serta meningkatnya kebutuhan jasa praktis di masyarakat menjadi faktor utama perubahan ini.

Tasmalinda
Rabu, 29 Oktober 2025 | 10:29 WIB
Mitos atau Fakta? 5 Profesi Remeh yang Gajinya Diprediksi Kalahkan ASN di Sumsel pada 2026
Ilustrasi menghitung uang gaji (Freepik/skata)
Baca 10 detik
  • Sejumlah profesi yang dulu dianggap remeh kini menunjukkan lonjakan penghasilan signifikan di Sumatera Selatan.

  • Penghasilan profesi seperti driver ojol, konten kreator, teknisi, penjahit, dan barista kini berpotensi melampaui gaji PNS.

  • Pergeseran ekonomi digital membuat kreativitas dan keterampilan praktis menjadi faktor utama kesuksesan di tahun 2026.

Tren fashion custom di Palembang membuat penjahit kini kembali naik daun. Dengan sistem pre-order melalui media sosial, penjahit muda bisa meraih Rp6–9 juta per bulan, tergantung jumlah pesanan.
Yang menarik, mereka tak butuh gelar tinggi — hanya keterampilan dan kreativitas.

“Sekarang orang cari model unik, bukan yang pabrikan. Sekali jahit gamis bisa Rp250 ribu,” ujar Rani, penjahit rumahan di Plaju.

Jika tren belanja personalisasi terus tumbuh, profesi ini berpeluang besar mengalahkan ASN dari sisi pendapatan riil.

5. Barista dan Kru Kafe Modern

Baca Juga:5 Fakta Wakil Ketua DPRD OKU Parwanto: Kader Gerindra, Tersangka KPK dan Punya Utang Rp1,5 Miliar

Kafe dan coffee shop menjamur di Palembang, membuka peluang baru bagi pekerja muda.
Barista profesional kini bisa meraih Rp5–7 juta per bulan, belum termasuk tip pelanggan dan bonus omzet.

“Kalau sudah jago latte art dan punya loyal customer, bisa ditawari posisi supervisor dengan gaji dua digit,” ujar Dimas, barista di kawasan Kambang Iwak.

Menariknya, sebagian besar barista berasal dari lulusan SMA atau D3, membuktikan bahwa penghasilan tak selalu bergantung pada gelar atau status ASN.

Memasuki 2026, tren ekonomi digital dan gaya hidup masyarakat urban di Sumsel akan terus bergeser.
Profesi yang dulu dianggap remeh kini justru menunjukkan nilai ekonomi yang tinggi dan fleksibilitas yang tidak dimiliki ASN.

Artinya, menjadi PNS bukan lagi satu-satunya simbol kestabilan hidup. Di era sekarang, kreativitas, ketekunan, dan kemampuan adaptasi justru menjadi “gaji” terbesar.

Baca Juga:Semarak UMKM Sriwijaya 2025: Sinergi dan Inovasi untuk UMKM Tangguh dan Ekonomi Sumsel Berkelanjutan

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

Terkini

Tampilkan lebih banyak