Harga Emas Antam Ambruk Rp177 Ribu per Gram, Terparah Sepanjang Sejarah

Harga emas Antam 24 karat anjlok Rp177.000 per gram ke Rp2,31 juta, jadi penurunan terdalam sepanjang sejarah. Apa penyebabnya dan bagaimana peluangnya bagi investor?

Tasmalinda
Rabu, 22 Oktober 2025 | 21:09 WIB
Harga Emas Antam Ambruk Rp177 Ribu per Gram, Terparah Sepanjang Sejarah
Ilustrasi Emas batangan. (pixabay.com)
Baca 10 detik
  • Harga emas Antam 24 karat turun tajam Rp177.000 per gram menjadi Rp2.310.000 per gram.

  • Penurunan ini menjadi yang terdalam dalam sejarah perdagangan emas di Indonesia.

  • Transaksi buyback emas di atas Rp10 juta dikenai pajak PPh Pasal 22 sebesar 1,5 persen.

SuaraSumsel.id - Pasar emas tanah air tengah diguncang kabar mengejutkan. Untuk pertama kalinya dalam sejarah, harga emas Antam 24 karat anjlok sangat dalam turun Rp177.000 per gram hanya dalam satu hari. Harga jual hari ini merosot ke level Rp2.310.000 per gram, mencetak rekor penurunan paling tajam sepanjang 202

Pada Sabtu (18/10), harga emas Antam juga sempat terjungkal Rp57.000 per gram, namun penurunan hari ini menjadi yang paling ekstrem sepanjang sejarah perdagangan emas batangan di Indonesia.

Mengutip data dari situs resmi Logam Mulia Antam, Rabu (22/10/2025), rincian harga emas hari ini adalah sebagai berikut yakni emas 0,5 gram dengan harga Rp1.205.000, emas 10 gram seharga Rp22.595.000 dan emas 1.000 gram (1 kg): Rp2.250.600.000.

Lonjakan volatilitas harga ini membuat sebagian besar investor dan kolektor emas terkejut. Banyak yang mempertanyakan apa yang menyebabkan emas Antam — yang biasanya menjadi instrumen lindung nilai (safe haven), kini justru mengalami tekanan jual yang begitu besar.

Baca Juga:Bukan Cuma PTBA & Pusri! Ini 7 Perusahaan di Sumsel yang Diam-Diam Kuasai Ekonomi Daerah

Dalam aturan Peraturan Menteri Keuangan (PMK) Nomor 81 Tahun 2024, setiap transaksi buyback (penjualan kembali) emas dengan nilai di atas Rp10 juta akan dikenakan Pajak Penghasilan (PPh) Pasal 22 sebesar 1,5 persen. Pajak tersebut langsung dipotong dari total nilai transaksi pada saat proses buyback dilakukan.

Meski harga tengah anjlok, sejumlah analis menilai momentum ini bisa menjadi peluang emas bagi investor jangka panjang yang ingin menambah portofolio di harga rendah. Namun, investor disarankan tetap waspada terhadap potensi tekanan lanjutan jika faktor global seperti penguatan dolar AS dan suku bunga The Fed belum mereda.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

Terkini

Tampilkan lebih banyak