-
Video lawas Ustaz Yusuf Mansur tentang jasa doa online kembali viral di media sosial.
-
Yusuf Mansur mengklarifikasi bahwa video tersebut hanya candaan dan untuk motivasi sedekah.
-
Publik menilai klarifikasi Yusuf Mansur tidak meyakinkan dan terkesan berulang.
SuaraSumsel.id - Nama Ustaz Yusuf Mansur kembali viral di media sosial, dan lagi-lagi bukan karena kabar baik. Sebuah potongan video lawas yang menampilkan dirinya seolah-olah sedang "menjual" jasa doa secara online kini viral, memicu gelombang kritik dan cemoohan dari netizen.
Dalam video tersebut, Yusuf Mansur terdengar menawarkan sebuah "paket" di mana ia akan mendoakan para jamaah atau pengikutnya jika mereka melakukan sesuatu, yang oleh banyak pihak diinterpretasikan sebagai bentuk transaksi finansial.
Konsep "jasa doa" ini sontak dianggap sebagai komersialisasi agama yang tidak pantas. Menghadapi badai hujatan yang tak henti-hentinya, Yusuf Mansur akhirnya buka suara. Melalui serangkaian unggahan dan klarifikasi, ayah dari Wirda Mansur ini mencoba meredam situasi.
Namun, seperti klarifikasi-klarifikasi sebelumnya, penjelasannya justru dianggap sebagai upaya "ngeles" dan semakin memancing skeptisisme publik.
Baca Juga:Bukan Sekadar Sponsor, Bank Sumsel Babel Jadi Penggerak di Balik Meriahnya Pornas KORPRI XVI
Itu Video Lama, Cuma Bercanda!'
Dalam klarifikasinya, Yusuf Mansur menggunakan dua jurus andalan. Pertama, ia menegaskan bahwa video yang beredar adalah video lama. Kedua, dan ini yang paling memicu perdebatan, ia mengklaim bahwa seluruh ucapannya dalam video tersebut hanyalah candaan.
Klarifikasi Yusuf Mansur Usai Video Jasa Doa Online Ramai Beredar
"Itu Video Lama, Hanya Bercanda," tulis salah satu tajuk berita yang merangkum pembelaannya.
Menurut Yusuf Mansur, konteks dari ucapannya saat itu adalah untuk memotivasi jamaah agar lebih bersemangat dalam bersedekah, dan frasa "jasa doa" hanyalah gaya bahasanya yang hiperbolis dan tidak untuk diartikan secara harfiah.
Baca Juga:Kabar Gembira untuk Pekerja Sumsel! UMP 2026 Diusulkan Naik 8 Persen, Tambah Rp200 Ribu Lagi
Namun, publik sepertinya sudah lelah dengan pola klarifikasi yang sama. Alasan "video lama" dan "cuma bercanda" dianggap sebagai tameng yang selalu ia gunakan setiap kali pernyataannya menjadi kontroversial. Netizen ramai-ramai "merujak" klarifikasinya.
Banyak yang menilai bahwa seorang pendakwah seharusnya lebih berhati-hati dalam memilih kata, bahkan saat bercanda sekalipun, terutama jika menyangkut masalah sensitif seperti uang dan ibadah.
"Setiap blunder, jawabannya selalu sama: video lama, dipotong, cuma bercanda. Kapan introspeksinya, Ustaz?" tulis seorang netizen di platform X.
"Bercanda kok soal 'jual beli' doa? Ini bukan materi yang pantas dibuat lelucon," timpal yang lain.
Kasus ini kembali membuka luka lama dan keraguan publik terhadap rekam jejak Yusuf Mansur, yang sebelumnya juga sering tersandung kontroversi terkait bisnis Paytren dan klaim-klaimnya yang lain.
Klarifikasinya yang gagal total ini justru semakin memperkuat citranya di mata sebagian publik sebagai sosok yang sulit dipercaya.