SuaraSumsel.id - Peristiwa kematian seorang santri Darul Quran menghebohkan publik. Bahkan peristiwa ini pun dikait-kaitkan dengan sosok Ustaz Yusur Mansur. Pengeroyokan santri ini diduga terjadi karena korban dianggap tidak sopan dengan seniornya.
Santri berinisial RAP di Pondok Pesantren Darul Quran Lantaburo, Cipondoh, Tangerang diketahui meninggal dunia. Penyebab kematian santri tersebut karena dikroyok oleh belasan orang santri lainnya.
Ustaz Yusuf Mansur kemudian memberikan klarifikasi. Dikatakan ia, pondok pesantren yang menjadi lokasi santri meninggal dunia bukan miliknya. "Bukan pesantren kami dan bukan santri kami," kata Ustaz Yusuf Mansur melalu media sosial miliknya.
Meski demikian, ia mengungkapkan keprihatian dan duka yang mendalam.
Baca Juga:Halo Warga Sumsel, Jalan Lintas Palembang-Betung Banyuasin Bakal Ditutup 12 Hari
"Walaupun bukan pesantren sendiri, tapi rasanya kayak satu badan," kata Ustaz Yusuf Mansur.
Lelaki bernama lengkap Jam’an Nurchotib Mansur juga tidak lupa memberikan doa. "Keprihatinan, kepedulian, bantuan, doa-doa kita berikan seberapa yang kita bisa. Dengan izin Allah," ucap Ustaz Yusuf Mansur.
Melansir matamata.com-jaringan Suara.com, peristiwa pengeroyokan terjadi pada Sabtu (27/8/2022). Kapolres Metro Tangerang Kota, Kombes Pol Zain Dwi Nugroho saat dikonfirmasi, Senin (29/8/2022) mengungkapkan korban dianiaya oleh para pelaku karena diprovokasi oleh yang lain.
Usai insiden pengeroyokan, RAP sempat dilarikan ke RS Sari Asih Cipondoh, Kota Tangerang guna dirawat, namun nyawanya tidak tertolong.
Sebanyak 12 orang sudah ditetapkan sebagai tersangka.
Baca Juga:Warnai Thrift Fest di Sumsel, JNE Palembang Beri Gratis Ongkir