-
Seorang istri anggota Brimob di Sumsel melapor ke Propam Polda Sumsel karena suaminya diduga membuat dan menyimpan video mesum.
-
Dalam laporannya, istri membawa bukti berupa beberapa video suaminya bersama lima perempuan yang bukan istrinya.
-
Kasus ini menjadi simbol keberanian seorang wanita melawan pengkhianatan dan menuntut keadilan atas pelecehan yang dialaminya.
SuaraSumsel.id - Di balik seragam gagah seorang abdi negara, tersimpan sebuah pengkhianatan yang kini dibongkar habis-habisan oleh wanita yang paling mencintainya. Sebuah jerit pilu datang dari seorang istri anggota Brimob di Sumatera Selatan, yang dengan hati hancur namun penuh keberanian, melangkahkan kakinya ke kantor Propam Polda Sumsel untuk melaporkan kelakuan amoral suaminya.
Ini bukanlah laporan biasa. Ini adalah puncak dari kesabaran oleh pengkhianatan yang berulang. Di tangannya, ia membawa bukti yang tak terbantahkan yakni sebuah "koleksi" video mesum yang direkam oleh suaminya sendiri, menampilkan adegan tak senonoh dengan
"Saya sudah cukup sabar selama ini," ujarnya dengan suara bergetar, sebuah kalimat singkat yang merangkum penderitaan yang mungkin telah ia pendam selama bertahun-tahun.
Kisah pilu ini berawal dari sebuah kecurigaan yang lama terpendam. Naluri seorang istri menuntunnya pada sebuah penemuan yang mengiris hati. Dalam sebuah media penyimpanan milik suaminya, ia menemukan folder rahasia yang berisi "harta karun" aib sang suami.
Baca Juga:5 Fakta Laporan Istri Brimob ke Propam Polda Sumsel Soal Dugaan Video Mesum 5 Wanita
Bukan hanya satu video perselingkuhan, melainkan beberapa klip yang menunjukkan suaminya, seorang oknum Brimob yang seharusnya menjadi panutan, berganti-ganti pasangan wanita. Kelima wanita dalam video tersebut diduga bukanlah pasangan sahnya, melainkan selingkuhannya. Pemandangan itu sontak meruntuhkan dunianya.
Bagi sang istri, ini bukan lagi sekadar masalah perselingkuhan. Ini adalah soal harga diri dan martabat seorang wanita yang telah dilecehkan secara mental. Menyimpan dan "mengoleksi" video-video tersebut dianggap sebagai puncak dari penghinaan.
Setelah berhari-hari menimbang, dengan dukungan keluarga, ia akhirnya membulatkan tekad. Ia sadar, jika ia terus diam, ia akan selamanya hidup dalam bayang-bayang pengkhianatan. Melapor ke Propam adalah satu-satunya jalan yang tersisa untuk menuntut keadilan dan menghentikan perilaku suaminya yang telah melampaui batas.
Laporannya kini telah diterima secara resmi oleh Bidang Profesi dan Pengamanan (Propam) Polda Sumsel. Oknum Brimob tersebut kini berada di bawah ancaman sanksi yang sangat serius. Jika terbukti bersalah, ia tidak hanya akan menghadapi sidang etik internal yang bisa berujung pada
Kisah ini bukan lagi sekadar drama rumah tangga; ini adalah cerita tentang keberanian seorang wanita untuk berdiri dan melawan. Di balik seragam yang seharusnya melambangkan kehormatan, ada luka yang begitu dalam, dan kini, luka itu menuntut untuk disembuhkan lewat jalur keadilan.
Baca Juga:Siapa Otak di Balik Kerusuhan Palembang Dini Hari? Massa Bermotor Rusak DPRD dan Pos Polisi