-
SRH memergoki istrinya berselingkuh di sebuah rumah kos di Unaaha.
-
Kasus perselingkuhan itu diselesaikan melalui prosesi adat Tolaki bernama Mosehe.
-
SRH dengan ikhlas menyerahkan istrinya kepada pria selingkuhannya disertai pesan perpisahan yang menyayat hati.
SuaraSumsel.id - Di sebuah desa kecil di Konawe, Sulawesi Tenggara, sebuah drama rumah tangga yang seharusnya penuh amarah justru berakhir dengan sebuah pemandangan yang tak terbayangkan yakni sebuah prosesi adat yang penuh dengan keikhlasan, di mana seorang suami dengan tegar menyerahkan istrinya kepada pria selingkuhannya.
Kisah ini menimpa SRH, seorang pria dari Desa Puudombi, yang hatinya hancur berkeping-keping saat memergoki istrinya, NS, berduaan dengan pria lain di sebuah rumah kos di Unaaha. Namun, alih-alih meluapkan amarahnya dengan kekerasan, SRH memilih jalan yang jauh lebih bermartabat.
"Dia grebek ini istrinya sama laki-laki lain di rumah kos. Barang bukti motor kemudian dia bawa ke polsek, di sana istri dan pria selingkuhannya mengakui perbuatannya,” kata Kepala Desa Puudombi, Safrudin.
Di hadapan polisi, pengkhianatan itu terungkap jelas. Namun, alih-alih melanjutkan kasus ini ke ranah pidana yang akan mempermalukan semua pihak, keluarga besar SRH mengambil keputusan yang luar biasa. Mereka sepakat untuk menyelesaikan aib ini melalui jalan adat Tolaki yang disebut Mosehe.
Baca Juga:Geger di Lubuklinggau! Video Amatir Detik-detik Penggerebekan Dokter & Pria Selingkuhan
Seekor Sapi dan Rp5 Juta Sebagai 'Mahar' Pengganti
Pada Kamis (2/10/2025), prosesi adat itu pun digelar. Disaksikan oleh para tokoh adat dan warga desa, pihak keluarga pria selingkuhan datang membawa "mahar" sebagai tebusan atas perbuatan mereka. Mereka menyerahkan seekor sapi, seperangkat perlengkapan adat, dan uang tunai sebesar Rp5 juta kepada keluarga SRH.
"Pihak keluarga sudah ikhlas dan sepakat diselesaikan secara adat," ujar Safrudin, menjelaskan bahwa langkah ini diambil untuk menjaga harga diri dan kehormatan keluarga.
Pesan Perpisahan yang Mengiris Hati
Puncak dari prosesi yang penuh haru ini adalah saat SRH berdiri di hadapan istrinya—wanita yang pernah ia cinta dan pria yang kini akan menggantikan posisinya. Dengan suara yang bergetar namun tegas, ia mengucapkan talak dan pesan perpisahannya.
Baca Juga:Viral Eks Sekwan DPRD OKU Selatan Digerebek Istri Bareng Wanita Lain di Kos-kosan
“Kau ku talak, jadi aku pun ga menyangka, kau tidak ada hak lagi, kau ku cerai,” katanya, sebuah kalimat yang menandai akhir dari ikatan pernikahan mereka. Namun, yang membuat seluruh warga yang hadir tak kuasa menahan air mata adalah kalimat berikutnya.
Setelah melepaskan istrinya, SRH berbalik, menjabat tangan pria selingkuhan itu, dan menitipkan sebuah pesan yang menunjukkan kebesaran hatinya yang luar biasa. “Kuserahkan istri ku ke kau ya, kau jaga baik-baik, nikahi lah dia dengan tanggung jawab lahir dan batin.”
Di momen itu, tidak ada lagi dendam. Yang tersisa hanyalah sebuah keikhlasan yang mendalam dari seorang pria yang memilih untuk menjaga kehormatan wanita yang telah mengkhianatinya, memastikan bahwa ia akan tetap mendapatkan kehidupan yang layak di tangan pria lain.
Kisah SRH menjadi pelajaran langka tentang bagaimana cinta, ketika diuji oleh pengkhianatan terbesar sekalipun, terkadang bisa berakhir dengan sebuah pengorbanan yang paling agung.