- Penunjukan Purbaya Yudhi Sadewa sebagai Menteri Keuangan terjawab lewat cerita Aviliani: presentasi “iseng-iseng” justru membuat Prabowo terkesan.
- Awalnya dianggap santai dan tak serius, paparan Purbaya ternyata menyajikan analisis ekonomi kuat, optimis, dan menenangkan hingga memikat Presiden.
- Dengan gaya out-of-the-box, Purbaya menunjukkan kecerdasan analitis sekaligus keberanian tampil beda—alasan utama Prabowo akhirnya memilihnya.
SuaraSumsel.id - Penunjukan Purbaya Yudhi Sadewa sebagai Menteri Keuangan (Menkeu) sempat menjadi tanda tanya besar di kalangan publik dan elite politik.
Namun kini, sebuah cerita di balik layar yang diungkap oleh ekonom senior, Aviliani, berhasil menjelaskan momen krusial yang membuat Presiden Prabowo Subianto "jatuh hati" pada sosok Purbaya.
Ternyata, semua berawal dari sebuah presentasi "iseng-iseng" yang justru berhasil memukau sang Presiden.
Momen penentuan itu terjadi dalam sebuah acara sarasehan tertutup, di mana Prabowo mengundang para pengusaha, akademisi, dan pakar ekonomi untuk memberikan masukan mengenai arah kebijakan negara.
Baca Juga:Viral Taiwan Resmi Larang Indomie Soto Banjar Usai Temukan Kandungan Berbahaya
Dalam forum yang penuh dengan paparan data yang serius dan formal itu, Purbaya Yudhi Sadewa tampil dengan pendekatan yang sama sekali berbeda.
Aviliani, yang turut hadir dalam acara tersebut, menceritakan bagaimana Purbaya berhasil mencuri perhatian Prabowo dengan gayanya yang unik.
“Nah, semua orang kan standar presentasinya, dia (Purbaya) memang agak beda," tutur Aviliani.
Purbaya, menurut Aviliani, memulai presentasinya dengan sebuah pengakuan yang membuat semua orang, termasuk Prabowo, mengangkat alis. Ia menyebut bahwa data-data ekonomi yang akan ia sajikan adalah hasil olahannya yang "iseng-iseng".
"Jadi dia ngolah data bilang iseng-iseng, jadi orang bingung, kok dia berani iseng-iseng," lanjut Aviliani.
Baca Juga:'Kok Pak Teddy Terus Dicari?' Viral Canda Prabowo, Sadar Pesonanya Kalah dari Sang 'Ajudan'
Sikap Purbaya yang terkesan santai dan tidak konvensional ini awalnya sempat membuat Prabowo ragu. Aviliani bahkan menirukan reaksi pertama sang Presiden saat mendengar kata "iseng-iseng" tersebut.
"Kata Pak Prabowo, ‘saya pikir hasilnya jelek ternyata bagus gitu’," ungkap Aviliani, menirukan keterkejutan Prabowo.
Di sinilah Purbaya berhasil membalikkan keadaan. Di balik gayanya yang santai, ia menyajikan sebuah analisis ekonomi yang sangat kuat, optimis, dan menenangkan. Pesan utamanya adalah sebuah gebrakan yang melawan narasi pesimisme yang selama ini beredar.
"Terus dia (Purbaya) ngomong, ‘sebenarnya ekonomi Indonesia bagus, jadi tak perlu khawatir’,” tutur Aviliani, merangkum pesan utama Purbaya.
Presentasi Purbaya yang out-of-the-box—diawali dengan keraguan namun diakhiri dengan kekaguman—inilah yang tampaknya menjadi "jurus" andalannya. Ia tidak hanya menunjukkan penguasaan data, tetapi juga kemampuan untuk menyajikannya dengan cara yang segar dan penuh percaya diri.
Kombinasi antara kecerdasan analitis, keberanian untuk tampil beda, dan pesan optimisme yang kuat inilah yang pada akhirnya berhasil meyakinkan Prabowo Subianto.
 
                 
             
                 
                 
                 
                 
                 
                 
                 
                 
                 
                 
                 
                 
                 
                 
                 
                 
                 
                 
                     
                     
                     
                     
                     
                     
                     
                    