- Ribuan mahasiswa dari berbagai universitas di Palembang turun ke jalan
- Aksi sempat diwarnai ketegangan setelah polisi mengamankan dua penyusup bersenjata
- Insiden serius terjadi dengan pembakaran pos polisi yang membuat 9 remaja ditetapkan sebagai tersangka.
SuaraSumsel.id - Aksi demonstrasi mahasiswa di Palembang pada 1 September 2025 meninggalkan sejumlah catatan penting.
Ribuan mahasiswa dari berbagai kampus turun ke jalan menyuarakan tuntutan, namun di balik semangat perjuangan itu juga muncul insiden yang cukup mengkhawatirkan.
Dari ribuan massa yang memadati area sekitar Gedung DPRD Sumatera Selatan, polisi menemukan adanya penyusup, senjata tajam, hingga keterlibatan remaja di bawah umur yang akhirnya berujung pada penetapan tersangka.
Berikut lima poin penting yang patut dicatat dari aksi tersebut:
Baca Juga:Mereda Seketika! Momen Ketua DPRD Sumsel 'Taklukkan' Mahasiswa dari Mobil Komando
1. Ribuan Mahasiswa Padati Jalan Menuju DPRD Sumsel
Gelombang massa mahasiswa dari berbagai universitas di Palembang bergerak menuju DPRD Sumsel dengan pengawalan ketat aparat kepolisian. Jalan-jalan utama ditutup total demi menjaga keamanan dan kelancaran aksi.
Tuntutan yang dibawa mahasiswa berkisar pada isu ekonomi, kebijakan pemerintah, hingga sorotan terhadap sejumlah kebijakan daerah.
2. Penyusup Bersenjata Tajam Diamankan Polisi
Situasi sempat memanas ketika aparat berhasil mengamankan dua orang penyusup yang kedapatan membawa senjata tajam di tengah kerumunan.
Baca Juga:Gelombang Kedua Datang, Massa Mahasiswa Justru Terbelah di Gedung DPRD Sumsel
Polisi memastikan keduanya bukan bagian dari mahasiswa, melainkan pihak luar yang mencoba memanfaatkan situasi untuk membuat keributan. Penemuan ini langsung memicu kekhawatiran akan adanya provokasi yang bisa memperkeruh suasana.
3. 11 Pelajar Ikut Terjaring dalam Aksi
Tak hanya mahasiswa, polisi juga mendapati 11 pelajar ikut dalam aksi di DPRD OKU yang berlangsung hampir bersamaan.
Mereka diamankan karena dikhawatirkan terlibat dalam kerumunan yang berpotensi ricuh. Aparat menyebut, kehadiran pelajar dalam aksi ini rawan ditunggangi pihak-pihak tak bertanggung jawab.
4. 9 Remaja Jadi Tersangka Pembakaran Pos Polisi
Insiden paling serius terjadi ketika aksi diwarnai pembakaran pos polisi.