SuaraSumsel.id - Suasana rapat pembahasan proyek Instalasi Pengelolaan Air Limbah (IPAL) di kawasan Lapangan Hatta, Kota Palembang, berubah tegang hingga berujung ricuh.
Seorang Aparatur Sipil Negara (ASN) Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) terlibat adu jotos dengan anggota DPRD Kota Palembang, Selasa (5/8/2025) sekitar pukul 14.30 WIB.
Peristiwa yang sempat mereda justru kembali ramai setelah potongan video keributan itu viral di media sosial.
Dalam rekaman, tampak seorang ASN digiring keluar ruang rapat. Namun, sebelum meninggalkan ruangan, ASN tersebut sempat dipukul pria berbaju hitam, meski petugas keamanan sudah berusaha melerai.
Baca Juga:Harga Emas Perhiasan di Palembang Tembus Rp10,55 Juta per Suku, Apa Penyebabnya?
Rapat pun seketika memanas dan menjadi tontonan peserta lain sebelum akhirnya ASN tersebut diamankan keluar ruangan.
Ketua Komisi III DPRD: Saya Korban, Bukan Pelaku
Ketua Komisi III DPRD Kota Palembang, Rubi Indiarta, membenarkan insiden tersebut. Ia mengaku kaget karena peristiwa yang sudah lewat hampir tiga pekan kini kembali mencuat setelah video keributan beredar.
“Kejadiannya sudah 5 Agustus lalu. Dia (ASN) sudah meminta maaf, dan penyelesaiannya dilakukan melalui mediasi Wakil Walikota Palembang, Prima Salam,” ujar Rubi, Jumat (22/8/2025).
Rubi juga menegaskan dirinya bukan pelaku pemukulan, melainkan korban. Menurutnya, ASN bernama Ade Abdillah, pejabat pembuat komitmen (PPK) PUPR, lebih dulu melempar berkas rapat dan kemudian memukul dirinya.
Baca Juga:Drama Hukum UBD Palembang: Eksepsi Rp38 Miliar Diterima Hakim, Tunda Penahanan
“Dia yang mukul aku, kenapa aku pula yang disalahkan. Tapi semuanya sudah damai,” tegas politisi Partai Golkar tersebut.
Rubi pun meluruskan bahwa pria berjas hitam yang terlihat dalam video memukul ASN bukan anggota DPRD, melainkan staf Komisi III. “Itu staf di Komisi III, bukan anggota DPRD,” jelasnya.
Meski insiden ini cukup memalukan karena terjadi di ruang rapat resmi, Rubi menegaskan bahwa masalah tersebut tidak berlanjut ke ranah hukum. Pasalnya, persoalan sudah diselesaikan secara kekeluargaan.
Hal senada disampaikan anggota Komisi III DPRD Palembang, Andreas. Ia menyebut, isu pemukulan yang menyeret nama Rubi sudah diluruskan. “Info terakhir sudah damai. Videonya baru tadi aku lihat,” ungkap Andreas.
Meski para pihak telah berdamai, video keributan rapat DPRD ini tetap memicu banyak komentar publik di media sosial.
Banyak warganet yang menyayangkan kejadian tersebut karena seharusnya rapat terkait proyek publik dijalankan secara profesional, bukan berubah jadi arena baku hantam.