SuaraSumsel.id - Tahun ajaran baru selalu diwarnai dengan satu "drama" tahunan yang tak terhindarkan yakni berburu sepatu sekolah.
Bagi orang tua, ini adalah pertarungan antara bujet, aturan sekolah, dan daya tahan.
Sementara bagi anak, ini adalah soal gaya, tren, dan kenyamanan. Seringkali, kebutuhan di tiga jenjang pendidikan—SD, SMP, dan SMA—sangatlah berbeda.
Memilih sepatu yang tepat bukan sekadar membeli alas kaki baru.
Baca Juga:Selvi Gibran Borong Songket di Palembang, Produk UMKM Sumsel Langsung Ludes
Ini adalah investasi untuk kenyamanan, kesehatan, bahkan kepercayaan diri anak selama setahun ke depan. Agar tidak salah langkah, mari kita bedah kebutuhan spesifik sepatu sekolah untuk setiap jenjangnya.
Anak SD: Fokus pada Perlindungan, Kemudahan, dan Pertumbuhan
Di usia ini, anak-anak sedang dalam masa paling aktif. Dunia mereka adalah taman bermain, lapangan sekolah, dan koridor yang penuh lari-larian.
Prioritas utama bukanlah merek atau gaya, melainkan fungsi dan keamanan.
Sepatu dengan perekat (velcro) sangat ideal untuk anak SD yang aktif. (Sumber: Tokopedia)
Baca Juga:Sumsel Tuan Rumah Pornas Korpri 2025, ASN dari Seluruh Indonesia Datang
Poin Kunci untuk Sepatu Anak SD yakni pilih sepatu dengan perekat (velcro) atau model slip-on. Ini melatih kemandirian anak karena mereka bisa memakai dan melepas sepatu sendiri tanpa bantuan. Lupakan dulu tali sepatu yang rumit.
Pastikan ujung sepatu tertutup dan cukup keras untuk melindungi jari-jari dari benturan. Sol bawah harus anti-licin (non-slip) namun tetap fleksibel untuk mendukung gerakan lari dan lompat.
Selain itu, kaki anak SD tumbuh sangat cepat. Terapkan "aturan ibu jari"—pastikan ada jarak sekitar 1-1,5 cm (selebar ibu jari orang dewasa) antara ujung jari kaki terpanjang anak dengan ujung sepatu.
Mengenai material ringan dan bernapas yakni bahan kanvas atau mesh sangat ideal agar kaki tidak panas dan berkeringat, sehingga mencegah bau dan jamur.
Anak SMP: Era Transisi—Menyeimbangkan Aturan, Tren, dan Daya Tahan
Memasuki usia remaja, anak SMP mulai sadar akan penampilan dan tren. Di sinilah peran orang tua menjadi lebih menantang: menemukan titik temu antara keinginan anak, aturan sekolah yang semakin ketat, dan kebutuhan akan sepatu yang lebih kuat.
Patuhi aturan sekolah yakni prioritas nomor satu.