Tips Praktis untuk Merawat Kulit Sensitif
- Selalu lakukan patch test sebelum mencoba produk baru.
- Jangan gonta-ganti produk terlalu sering.
- Cuci wajah dengan air suhu ruangan.
- Gunakan handuk lembut, jangan digosok.
- Perhatikan reaksi terhadap cuaca dan stres.
Perawatan yang Sebaiknya Dihindari
1. Produk dengan pewangi, essential oil, atau warna buatan
Produk skincare yang mengandung pewangi sintetis, minyak esensial kuat, atau pewarna buatan sering kali memicu reaksi alergi atau iritasi pada kulit sensitif.
Bahan-bahan ini tidak memiliki manfaat fungsional bagi kulit, hanya untuk aroma atau estetika.
Pada kulit yang rentan, kandungan ini dapat menyebabkan rasa perih, kemerahan, hingga muncul ruam.
Baca Juga:7 Skincare Bayi Baru Lahir yang Aman dan Teruji, Wajib Tahu Bunda!
2. Sabun batang yang bersifat basa tinggi
Banyak sabun batang memiliki pH tinggi (basa), yang bisa mengikis lapisan pelindung alami kulit (skin barrier).
Pada kulit sensitif, ini memperparah kekeringan dan membuat kulit lebih mudah bereaksi terhadap lingkungan atau produk lain.
Sabun jenis ini juga cenderung membuat kulit terasa “kesat” setelah digunakan — tanda bahwa kelembapan alami kulit telah ikut terangkat.
3. Scrub kasar seperti biji aprikot
Baca Juga:Serum atau Krim Wajah? Ini Cara Pakai yang Tepat untuk Usia 40+ agar Kulit Tetap Awet Muda
Eksfoliator fisik berbentuk butiran besar dan kasar, seperti dari biji aprikot atau walnut, bisa melukai permukaan kulit secara mikroskopis.
Alih-alih membersihkan kulit, penggunaan rutin scrub ini justru dapat menyebabkan iritasi, peradangan, bahkan memperburuk kondisi seperti kemerahan atau jerawat kecil pada kulit sensitif.
4. Masker peel-off atau clay mask terlalu sering
Masker peel-off bekerja dengan cara menempel kuat lalu ditarik dari kulit, yang dapat menarik lapisan pelindung kulit dan rambut halus wajah secara paksa.
Sementara itu, clay mask dapat menyerap minyak secara berlebihan jika digunakan terlalu sering, membuat kulit sensitif jadi lebih kering dan reaktif.
Penggunaan jenis masker ini sebaiknya dibatasi maksimal 1 kali seminggu atau bahkan dihindari jika kulit sangat reaktif.