Sriwijaya Economic Forum 2025: BI Sumsel Fokuskan Strategi Ketahanan Pangan Berkelanjutan

Ketahanan pangan bukan lagi sekadar agenda pertanian, tetapi menjadi pondasi penting dalam mewujudkan stabilitas ekonomi daerah.

Tasmalinda
Selasa, 01 Juli 2025 | 12:45 WIB
Sriwijaya Economic Forum 2025: BI Sumsel Fokuskan Strategi Ketahanan Pangan Berkelanjutan
Kepala Perwakilan BI Sumsel, Bambang Pramono menyampaikan sambutan di Sriwijaya Economic Forum

SuaraSumsel.id - Ketahanan pangan bukan lagi sekadar agenda pertanian, tetapi menjadi pondasi penting dalam mewujudkan stabilitas ekonomi daerah.

Hal itu menjadi benang merah dalam Sriwijaya Economic Forum (SEF) 2025 yang digelar Bank Indonesia (BI) Provinsi Sumatera Selatan di Hotel The Zuri Palembang, Senin (30/6/2025).

Mengusung tema “Akselerasi Program Swasembada Pangan untuk Mewujudkan Ketahanan Ekonomi Sumatera Selatan yang Berkelanjutan,” forum ini menjadi ajang konsolidasi antar-stakeholder untuk merumuskan langkah konkret memperkuat ekonomi dari sektor pangan.

Kegiatan ini juga menjadi bagian dari Road to 6th Sumatranomics, platform ekonomi strategis se-Sumatera yang menjaring gagasan segar dari akademisi, mahasiswa, praktisi, hingga jurnalis.

Tahun ini, Sumatranomics mengangkat tema besar tentang sinergi dan transformasi ekonomi regional demi pertumbuhan inklusif dan berkelanjutan.

Dari Produksi Padi ke Pilar Ekonomi

Sekretaris Daerah Provinsi Sumatera Selatan, Drs. H. Edward Candra, M.H., dalam sambutannya menegaskan bahwa pangan telah menjadi satu dari delapan prioritas nasional (Asta Cita).

Ia menyebut, program seperti Optimasi Lahan Rawa (Oplah), Cetak Sawah Mandiri, dan Gerakan Sumsel Mandiri Pangan (GSMP) menjadi tulang punggung swasembada pangan daerah.

“Sumsel tidak hanya ingin surplus padi, tapi ingin mengubah petani menjadi produsen yang mandiri dan tahan terhadap fluktuasi pasar,” ujarnya.

Kepala Perwakilan BI Sumsel, Bambang Pramono, menambahkan bahwa Sumsel saat ini berada di peringkat kelima sebagai produsen padi nasional. Ini menunjukkan posisi strategis provinsi ini dalam menopang ketahanan pangan Indonesia.

Bank Indonesia berkomitmen mendukung program swasembada ini melalui penguatan kapasitas pelaku usaha pangan, pendampingan teknis, serta pembentukan ekosistem pangan yang efisien,” jelasnya.

Ekosistem Pangan dan Strategi Ekonomi Baru

Sriwijaya Economic Forum 2025 menjadi ruang diskusi penting untuk mempercepat terbentuknya ekosistem produksi dan distribusi pangan yang modern dan berkelanjutan.

Forum ini menghadirkan para narasumber lintas sektor, antara lain Prof. H. Benyamin Lakitan, M.Sc., Ph.D. (LPPM Universitas Sriwijaya), Dr. Ir. Suwandi, M.Si (Kementerian Pertanian RI), dan Prof. Dr. Hermanto Siregar, M.Ec. (IPB).

Dalam forum Sriwijaya Economic Forum (SEF) 2025, Bank Indonesia Provinsi Sumatera Selatan bersama para pemangku kepentingan merumuskan sejumlah strategi utama untuk memperkuat ketahanan pangan daerah.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini