SuaraSumsel.id - Di tengah perayaan Idul Adha, aroma rempah khas Sumatra Selatan mulai menyeruak, menggoda selera para penikmat kuliner.
Salah satu hidangan legendaris yang tak pernah absen dari meja makan masyarakat Palembang, terutama saat perayaan besar seperti Idul Adha, adalah Malbi.
Berbeda dengan olahan daging pada umumnya, Malbi menawarkan sensasi rasa manis legit yang dalam, dipadu gurihnya daging, dan aroma rempah yang kuat, menjadikannya primadona yang selalu dinanti.
Malbi, atau yang sering disebut "semur hitam Palembang", adalah bukti kekayaan kuliner warisan leluhur. Konon, hidangan ini dulunya merupakan sajian istimewa di kalangan bangsawan Kesultanan Palembang Darussalam.
Baca Juga:Selamat Datang Sumsel United! Sriwijaya FC Tak Lagi Sendiri di Liga 2
Perpaduan bumbu lokal dengan sentuhan pengaruh kuliner Asia, terutama Cina, menciptakan harmoni rasa yang unik dan tak terlupakan.
Warna hitam pekatnya berasal dari penggunaan kecap manis berkualitas tinggi, yang dimasak perlahan hingga meresap sempurna ke dalam serat daging.
Lebih dari Sekadar Semur: Simbol Kemewahan dan Kebersamaan
Meskipun sekilas mirip semur, Malbi memiliki ciri khas yang membedakannya.
Proses memasaknya yang membutuhkan waktu lama dengan api kecil (disebut juga dengan istilah "diungkep") memastikan daging menjadi sangat empuk, bumbu meresap sempurna, dan kuah mengental dengan tekstur yang kaya.
Baca Juga:Sumatera Selatan Resmi Punya Klub Liga 2 Baru! Sumsel United Satu Grup dengan Sriwijaya FC
Konsistensinya yang pekat membuat Malbi cocok disantap dengan nasi putih hangat, lontong, bahkan roti.
"Malbi itu bukan cuma makanan, tapi juga simbol kebersamaan," ujar Ibu Salma (65), seorang pegiat kuliner tradisional Palembang.
"Dulu, kalau ada kenduri atau lebaran, Malbi pasti jadi hidangan utama. Semua keluarga berkumpul, menikmati Malbi yang dimasak berjam-jam. Itu rasanya beda, ada cerita di setiap suapannya."
Keistimewaan Malbi juga terletak pada fleksibilitas bahan dasarnya.
Meskipun umumnya menggunakan daging sapi, Malbi juga sangat lezat jika dibuat dengan daging kambing, terutama saat Idul Adha di mana pasokan daging kurban melimpah.
Daging kambing yang diolah menjadi Malbi akan menghasilkan aroma yang lebih kuat dan tekstur yang tak kalah empuk, asalkan diolah dengan benar untuk menghilangkan bau prengus.
- 1
- 2