Peluru Nyasar Lukai Warga, Latihan Menembak di JSC Palembang Dihentikan

Dua peluru nyasar yang menghantam permukiman warga dan menyebabkan seorang korban mengalami luka tembak di bagian telapak kaki, akhirnya menemukan titik terang.

Tasmalinda
Minggu, 25 Mei 2025 | 12:39 WIB
Peluru Nyasar Lukai Warga, Latihan Menembak di JSC Palembang Dihentikan
latihan menembak di JSC Palembang, Sumatera Selatan dihentikan

Hingga kini, investigasi terkait bagaimana peluru bisa keluar dari zona aman latihan masih terus dilakukan oleh pihak berwenang.

Para penyidik tengah mendalami kemungkinan adanya kelalaian teknis, kesalahan prosedural, maupun kekurangan dalam sistem pengamanan di lapangan tembak Jakabaring Sport City (JSC) Palembang.

Kejadian ini tidak hanya mengejutkan masyarakat sekitar, tetapi juga menjadi tamparan keras bagi dunia olahraga menembak, khususnya di Sumatera Selatan.

Dalam olahraga yang melibatkan senjata api berdaya tinggi, standar keselamatan seharusnya menjadi prioritas mutlak yang tidak bisa dinegosiasikan.

Baca Juga:Harga Emas Hari Ini di Palembang Naik Lagi: Antam Rp 21 Ribu per Gram

Kecerobohan sekecil apa pun bisa berakibat fatal, seperti yang tercermin dalam insiden ini—di mana dua peluru melenceng dari jalurnya hingga mengenai area permukiman warga dan melukai salah satu penduduk di bagian telapak kaki.

Ilustrasi peluru nyasar di 16 Ulu Palembang yang melukai warga.
Ilustrasi peluru nyasar di 16 Ulu Palembang yang melukai warga.

Lebih dari sekadar insiden teknis, peristiwa peluru nyasar ini menjadi peringatan keras bagi semua pihak, baik pengelola venue, penyelenggara kegiatan, maupun asosiasi olahraga terkait, bahwa aspek keselamatan publik tidak boleh dikesampingkan demi kelangsungan agenda latihan atau pertandingan.

Evaluasi menyeluruh dan menyentuh ke akar permasalahan menjadi hal yang mutlak dilakukan: mulai dari tata letak lapangan tembak, kualitas pelindung zona aman, hingga standar operasional prosedur (SOP) dalam setiap sesi latihan atau lomba.

Masyarakat, yang kini semakin waspada dan gelisah, tentu berharap tragedi serupa tidak lagi terjadi di kemudian hari.

Sistem pengamanan yang lebih ketat, transparansi dalam penanganan kasus, serta komitmen bersama untuk mengutamakan keselamatan, menjadi tuntutan yang tidak bisa ditawar demi menjaga kepercayaan publik dan menjamin kenyamanan hidup di sekitar kawasan olahraga tersebut.

Baca Juga:Bank Sumsel Babel Bagi-Bagi Hadiah di Digital Kito Galo, Buka Tabungan Dapat Sepeda

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini