“Ini bukan pembatalan atau penghapusan kewajiban, hanya penundaan sementara. Kami targetkan pembayaran dilakukan bulan ini juga,” ujarnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Perhubungan Kota Palembang, Agus Supriyanto, mengakui adanya tunggakan tersebut. Menurutnya, proses administrasi mengalami keterlambatan akibat libur panjang nasional.
Namun, ia menegaskan bahwa pembayaran akan segera direalisasikan dalam waktu dekat.
“Ini hanya tertunda karena faktor teknis dan libur panjang kemarin. Dalam pekan ini atau paling lambat minggu depan, proses pembayaran sudah bisa dilakukan,” ujar Agus.
Baca Juga:Apa Bahan Dasar Pempek? Ini Rahasia Kelezatan Makanan Khas Palembang
Di tengah ketidakpastian itu, para sopir Feeder Musi Emas hanya bisa menggantungkan harapan agar hak mereka segera dipenuhi.
Setiap hari mereka tetap menjalankan tugas dengan disiplin, mengemudikan angkutan umum yang menjadi tumpuan mobilitas warga, meski di balik senyum ramah dan seragam kerjanya, mereka menyimpan kegelisahan yang tak kunjung usai.
Gaji yang tertunda bukan hanya soal angka, tapi tentang keberlangsungan hidup keluarga mereka—istri yang menanti uang belanja, anak-anak yang butuh biaya sekolah, hingga tagihan harian yang tak bisa ditunda.
Mereka berharap para pihak yang bertanggung jawab dapat melihat persoalan ini dengan hati nurani, bukan sekadar urusan administratif.
Sebab bagi para sopir, gaji bukan bonus, melainkan napas untuk tetap bertahan di tengah tekanan ekonomi yang terus menghimpit.
Baca Juga:2.583 Calon Haji Berangkat dari Embarkasi Palembang, Ini Tips Jaga Kesehatan Jelang Puncak Haji