Dua rute ini pembiayaannya ditanggung oleh Pemkot Palembang melalui Dinas Perhubungan.
Kepala Bagian Operasional PT TGM, Fajar Exwahyudi, membenarkan bahwa Pemkot Palembang hingga kini masih menunggak pembayaran operasional angkot Feeder untuk tagihan Desember 2024, dengan total nilai sekitar Rp1 miliar.
“Kami masih menunggu pembayaran dari Pemkot Palembang. Invoice untuk pekerjaan Desember 2024 belum dibayarkan, itu yang berdampak pada cash flow perusahaan dan akhirnya berpengaruh ke gaji karyawan,” jelas Fajar.
Ia menambahkan bahwa keterlambatan pembayaran gaji bulan April yang seharusnya dibayarkan pada Mei, juga merupakan imbas dari krisis arus kas perusahaan.
Baca Juga:Apa Bahan Dasar Pempek? Ini Rahasia Kelezatan Makanan Khas Palembang
![Angkutan kota (Angkot) feeder LRT Sumsel [dok]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2023/07/20/28249-angkutan-kota-angkot-feeder-lrt-sumsel-dok.jpg)
Namun, ia memastikan bahwa seluruh kewajiban termasuk BPJS Kesehatan dan Ketenagakerjaan masih aktif dan akan tetap dipenuhi.
“Ini bukan pembatalan atau penghapusan kewajiban, hanya penundaan sementara. Kami targetkan pembayaran dilakukan bulan ini juga,” ujarnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Perhubungan Kota Palembang, Agus Supriyanto, mengakui adanya tunggakan tersebut. Menurutnya, proses administrasi mengalami keterlambatan akibat libur panjang nasional.
Namun, ia menegaskan bahwa pembayaran akan segera direalisasikan dalam waktu dekat.
“Ini hanya tertunda karena faktor teknis dan libur panjang kemarin. Dalam pekan ini atau paling lambat minggu depan, proses pembayaran sudah bisa dilakukan,” ujar Agus.
Baca Juga:2.583 Calon Haji Berangkat dari Embarkasi Palembang, Ini Tips Jaga Kesehatan Jelang Puncak Haji
Di tengah ketidakpastian itu, para sopir Feeder Musi Emas hanya bisa menggantungkan harapan agar hak mereka segera dipenuhi.