5 Fakta Tragedi Kapal Jukung Terbakar di Sungai Musi Palembang

Sebuah insiden tragis mengguncang perairan Sungai Musi, Palembang, Sumatera Selatan, pada Jumat (9/5) sore.

Tasmalinda
Sabtu, 10 Mei 2025 | 20:28 WIB
5 Fakta Tragedi Kapal Jukung Terbakar di Sungai Musi Palembang
Ilustrasi kapal jukung terbakar. 5 fakta kapal jukung terbakar di Sungai Musi Palembang

SuaraSumsel.id - Sebuah insiden tragis mengguncang perairan Sungai Musi, Palembang, Sumatera Selatan, pada Jumat (9/5) sore.

Sebuah kapal jukung motor bernama Doa Ibu dilalap si jago merah dalam kejadian yang mengejutkan masyarakat sekitar.

Peristiwa ini terjadi sekitar pukul 16.30 WIB ketika kapal tengah bersandar di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Bunker (SPBB) kawasan 3-4 Ulu.

Diduga, ledakan dari mesin pompa air menjadi pemicu awal kebakaran. Api dengan cepat membesar dan menghanguskan hampir seluruh bagian kapal.

Baca Juga:Situasi Arus Lalu Lintas Sungai Musi Pascaledakan Kapal Jukung

Suasana berubah menjadi kepanikan saat para awak kapal berusaha menyelamatkan diri dari kobaran api yang mengganas.

Akibat kejadian tersebut, tiga orang anak buah kapal mengalami luka bakar serius dan langsung dilarikan ke Rumah Sakit AK Gani.

Namun yang lebih memilukan, empat orang lainnya masih dinyatakan hilang dan diduga terjebak dalam kapal yang terbakar.

Tim gabungan dari Satpolairud Polrestabes Palembang dan Basarnas langsung diterjunkan ke lokasi untuk melakukan pencarian dan evakuasi.

Puing-puing kapal terlihat berserakan di permukaan Sungai Musi, menandai dahsyatnya ledakan dan kobaran api yang melanda kapal nahas tersebut.

Baca Juga:Dari Tari Pendet hingga Rodat, Sepekan Workshop Dinda Bestari Hidupkan Seni Tradisi Palembang

Hingga malam hari, proses penyisiran dan pencarian korban masih terus berlangsung di tengah arus sungai yang cukup deras.

 Berikut lima fakta terkait insiden tersebut:

1. Kapal Terbakar Saat Bersandar di SPBB 3-4 Ulu

Peristiwa kebakaran terjadi sekitar pukul 16.30 WIB, ketika kapal sedang bersandar di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Bunker (SPBB) kawasan 3-4 Ulu, Palembang. Dugaan sementara, kebakaran bermula saat salah satu anak buah kapal (ABK) mencoba menghidupkan mesin pompa air.

2. Ledakan Diduga Picu Kebakaran

Menurut keterangan saksi, ledakan tiba-tiba terjadi saat mesin pompa air dihidupkan. Ledakan tersebut memicu kobaran api yang dengan cepat melahap bagian kapal, menyebabkan kepanikan di antara para awak.

3. Tiga ABK Mengalami Luka Bakar

Tiga orang ABK bernama Hamka (40), Reka (34), dan Hasbi (40) berhasil menyelamatkan diri namun mengalami luka bakar. Ketiganya langsung dilarikan ke Rumah Sakit AK Gani untuk mendapat perawatan medis.

4. Empat ABK Masih Hilang

Hingga saat ini, empat orang awak kapal lainnya belum ditemukan. Tim gabungan dari Polairud dan Basarnas masih melakukan pencarian di sekitar lokasi kejadian, menyisir perairan Sungai Musi.

5. Puing Kapal Berserakan di Sungai

Pasca-ledakan dan kebakaran, puing-puing kapal terlihat berserakan di kawasan Sungai Musi, tepatnya di sekitar wilayah I Ilir, Palembang. Proses evakuasi dan penyelidikan penyebab pasti kebakaran masih terus berlangsung hingga Jumat malam.

Situasi terkini pasca kapal jukung meledak di Sungai Musi
Situasi terkini pasca kapal jukung meledak di Sungai Musi

Situasi terkini

Setelah sempat lumpuh akibat insiden ledakan hebat yang melanda sebuah kapal jukung bermuatan sembako, gas elpiji, dan kendaraan bermotor, arus lalu lintas perairan Sungai Musi, Palembang, Sumatera Selatan, kini kembali normal.

Ledakan yang terjadi pada Jumat (9/5) sekitar pukul 16.40 WIB di kawasan 5 Ulu Palembang sempat memunculkan kepanikan dan menghambat pergerakan kapal-kapal lain yang melintas.

Kapal jukung bernama Doa Ibu itu dilaporkan hanyut hingga ke kawasan I Ilir, membawa serta puing-puingnya yang kemudian mengambang dan menyumbat jalur utama transportasi air.

"Pagi ini sisa ledakan sudah dibersihkan, hanya tersisa atap kapal dari kayu yang belum diangkat," ujar Ucok (41), warga yang tinggal di tepi Sungai Musi.

Ia menyaksikan langsung bagaimana tim penyelamat berupaya menyeret puing-puing kapal ke pinggir sungai agar tidak menghalangi arus pelayaran.

Di sisi lain, Kepala Kantor SAR Palembang Raymond Konstantin mengungkapkan bahwa pihaknya menerima laporan kejadian pada pukul 18.15 WIB, Jumat malam.

Tanpa menunda waktu, ia langsung menginstruksikan satu tim penyelamat yang beranggotakan tujuh orang lengkap dengan perlengkapan SAR air untuk menuju lokasi dan melakukan pencarian korban yang hingga kini masih dinyatakan hilang.

Dengan dibersihkannya jalur sungai dan beroperasinya kembali kapal-kapal tradisional dan modern di Sungai Musi, denyut kehidupan di salah satu urat nadi transportasi air Palembang pun perlahan mulai pulih.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini