Dari Tari Pendet hingga Rodat, Sepekan Workshop Dinda Bestari Hidupkan Seni Tradisi Palembang

Sepekan penuh, lantai atrium Transmart Jalan Radial Palembang bergemuruh oleh semangat seni dan warisan budaya.

Tasmalinda
Jum'at, 09 Mei 2025 | 13:26 WIB
Dari Tari Pendet hingga Rodat, Sepekan Workshop Dinda Bestari Hidupkan Seni Tradisi Palembang
Sepekan Workshop Dinda Bestari

SuaraSumsel.id - Sepekan penuh, lantai atrium Transmart Jalan Radial Palembang bergemuruh oleh semangat seni dan warisan budaya.

Program bertajuk Sepekan Workshop yang digelar oleh Yayasan Dinda Bestari resmi ditutup pada Rabu (8/5/2025) dengan sajian istimewa: Workshop Tari Rodat, tarian tradisional khas Palembang yang sarat nilai religius dan sejarah dakwah Islam.

“Tari rodat adalah warisan budaya Islam yang hidup di tengah masyarakat Palembang sejak lama. Tarian ini dulu sering digunakan dalam dakwah, dan menyampaikan syair pujian kepada Allah SWT dan Rasulullah SAW,” ujar Nurdin, S.Pd., M.Sn., Founder Yayasan Dinda Bestari sekaligus pemateri utama dalam sesi workshop penutup.

Dalam penyampaiannya, Nurdin menekankan pentingnya menghidupkan kembali seni tradisional yang sempat tenggelam, terutama kepada generasi muda yang hidup di tengah gempuran budaya populer.

Baca Juga:Terungkap di Sidang Kabut Asap Sumsel: Kebakaran Berulang di Konsesi Korporasi Raksasa

Tari rodat yang dulu marak di kampung-kampung dalam acara hajatan masyarakat, kini nyaris hanya menjadi cerita.

Melalui workshop ini, Dinda Bestari ingin mengembalikan posisi rodat sebagai bagian identitas budaya Palembang.

Tak hanya Nurdin, workshop juga menghadirkan Efita Elvandari, M.Sn., dosen seni tari dari Universitas PGRI Palembang.

Ia mengaku senang terlibat dalam kegiatan ini, terutama karena sejalan dengan fokus desertasi yang sedang ia susun tentang tari rodat.

“Workshop ini sangat penting untuk pelestarian. Saya berharap generasi muda kembali tertarik, bukan hanya mempelajari tapi juga mengembangkan tari tradisi,” ujarnya.

Baca Juga:Kilang Pertamina Plaju Siapkan Avtur Berkualitas Dukung Haji 2025

Salah satu peserta, Retno—guru seni dari MTs Darul Ulum Pemulutan Ogan Ilir—mengaku bersyukur bisa mengikuti kegiatan ini bersama anak didiknya.

“Kami sangat terbantu. Anak-anak bisa belajar langsung dari praktisi seni tanpa biaya. Ini pengalaman langka yang membuka cakrawala mereka,” katanya.

Kegiatan ini terselenggara berkat dukungan program Dana Indonesiana, kerja sama antara LPDP dan Kementerian Kebudayaan RI, serta sejumlah lembaga mitra seperti Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah VI, Disbudpar Provinsi Sumsel, Dinas Pendidikan Kota Palembang, hingga Dewan Kesenian Sumsel dan Komunitas Budaya Batanghari Sembilan (KOBAR 9).

Pelatihan sepekan menari bersama sanggar Dinda Bastari 2025
Pelatihan sepekan menari bersama sanggar Dinda Bastari 2025

Selama empat hari berturut-turut dari 5 hingga 8 Mei 2025, Sepekan Workshop mengangkat empat tema besar: Workshop Tari Pendet di hari pertama, Teater Tradisional Dulmuluk di hari kedua, Tari Penguton di hari ketiga, dan ditutup dengan Tari Rodat Palembang.

Empat pilar seni tradisi yang bukan hanya dipelajari, tapi juga dipahami konteks nilai dan sejarahnya.

“Ini adalah bentuk edukasi kepada generasi Z bahwa seni tradisi kita tak kalah hebat dibanding seni dari luar negeri. Bahkan, seni tradisi kita membawa nilai-nilai spiritual, kebijaksanaan lokal, dan keindahan yang orisinal,” tutup Nurdin.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

Lifestyle

Terkini