Program MBG Dihentikan Sementara, Keamanan Makanan Jadi Sorotan
Menanggapi insiden ini, Pemerintah Kabupaten PALI segera menghentikan sementara distribusi makanan dari program MBG ke seluruh sekolah di wilayah tersebut. “Diputuskan tadi malam bahwa hari ini tidak ada makanan dari MBG yang dibagikan di sekolah,” ujar Dedy. Namun, belum ada kepastian hingga kapan penghentian ini akan berlangsung.
Keputusan ini disambut positif oleh berbagai kalangan yang menilai keselamatan siswa adalah prioritas utama. “Programnya bagus, tapi pengawasan kualitas makanan harus diperketat. Jangan sampai niat baik berubah jadi bencana,” kata Sulastri, orang tua siswa SD di Kecamatan Talang Ubi.

Masalah Sistemik? Perlu Evaluasi Menyeluruh
Baca Juga:Korupsi LRT Palembang: 3 Eks Pejabat Waskita Karya Divonis 4 Tahun Penjara
Program MBG yang diinisiasi sebagai bentuk perhatian pemerintah terhadap asupan gizi anak sekolah, kini berada di bawah sorotan tajam.
Banyak pihak menilai bahwa kejadian ini harus menjadi momentum untuk melakukan evaluasi menyeluruh terhadap sistem distribusi, pengawasan bahan makanan, hingga pemilihan vendor penyedia konsumsi.
Pakar gizi masyarakat dari Universitas Sriwijaya, Dr. Retno Wulandari, menekankan pentingnya audit makanan dan pengawasan higienitas dalam program berskala besar seperti ini.
“Distribusi makanan bergizi bukan hanya soal isi kandungan nutrisi, tapi juga keamanan pangan. Risiko keracunan massal bisa terjadi jika kontrol mutu longgar,” tegasnya.
Sementara itu, Tim Dinas Kesehatan Provinsi Sumsel terus melakukan penyelidikan bersama Balai Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) untuk mengidentifikasi sumber pasti penyebab keracunan. Sampel makanan telah diambil dari lokasi sekolah dan dapur penyedia untuk diuji laboratorium.
Baca Juga:Nasib Politik Fitrianti Agustinda di NasDem Masih Menggantung Usai Praperadilan Kandas
Harapan Masyarakat: Program MBG Tetap Berlanjut, Tapi Lebih Aman