Antre Sejak Subuh, Warga Sumsel Berburu Pertalite dan Solar Langka

Mereka meminta agar sistem penyaluran BBM kembali berjalan normal, sehingga kebutuhan energi di Baturaja tidak lagi tersendat.

Tasmalinda
Kamis, 17 April 2025 | 21:46 WIB
Antre Sejak Subuh, Warga Sumsel Berburu Pertalite dan Solar Langka
Penyaluran bahan bakar solar dan pertalute di Sumatera Selatan

SuaraSumsel.id - Suplai bahan bakar minyak (BBM) jenis pertalite dan solar di sejumlah SPBU di Baturaja, Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU), Sumatera Selatan, mengalami gangguan serius yang menyebabkan keresahan di tengah masyarakat.

Sejak pagi hingga sore hari pada Kamis (17/4/2025), tiga SPBU utama di wilayah tersebut — SPBU Batukuning, SPBU Air Karang, dan SPBU BIL Baturaja — tak kunjung menerima kiriman BBM dari Depot Pertamina Baturaja.

Kondisi ini membuat antrean panjang kendaraan tak terelakkan.

Puluhan truk terlihat parkir di sekitar SPBU sejak subuh demi mendapatkan solar subsidi, sementara pengendara sepeda motor dan mobil pribadi harus kecewa karena tidak mendapatkan pertalite.

Baca Juga:Eks Teller BNI Palembang Gelapkan Rp5,2 Miliar demi Umroh, Uang Nasabah Raib

Rudi, seorang petugas SPBU di Baturaja, mengaku heran dengan keterlambatan suplai yang tidak biasa ini.

Ia menyebutkan bahwa biasanya pengiriman sudah tiba sejak pukul 08.00 WIB setiap hari, namun kali ini hingga lewat jam 17.00 belum ada tanda-tanda pasokan datang.

Kelangkaan ini juga memaksa sejumlah warga membeli pertamax yang harganya jauh lebih mahal agar kendaraan mereka tetap bisa digunakan.

Kelangkaan bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi jenis pertalite dan solar memicu keresahan masyarakat. Sejak Kamis pagi, 17 April 2025, antrean panjang kendaraan tampak di beberapa SPBU, seperti SPBU Batukuning, SPBU Air Karang, dan SPBU BIL Baturaja.

Namun hingga sore hari, distribusi BBM dari Depot Pertamina Baturaja belum juga datang.

Baca Juga:Cemburu Buta, Polisi di Palembang Aniaya Mantan dan Arahkan Pistol ke Warga

Kondisi ini membuat masyarakat harus memutar otak untuk tetap menjalankan aktivitas sehari-hari, terutama bagi mereka yang sangat bergantung pada kendaraan.

Salah satu warga, Eko, menjadi contoh nyata dari dampak kelangkaan tersebut.

Sejak pagi buta, ia telah berkeliling dari satu SPBU ke SPBU lain demi mendapatkan pertalite.

Namun usahanya sia-sia. Tidak satu pun SPBU yang ia datangi memiliki stok pertalite yang bisa dibeli.

“Daripada mogok di jalan, saya beli pertamax, walau berat di kantong,” ujarnya dengan nada kecewa. Pilihan membeli pertamax terpaksa diambilnya, meski selisih harga yang cukup tinggi menjadi beban tersendiri bagi pengeluaran harian.

Situasi ini tidak hanya dirasakan oleh pengguna kendaraan pribadi. Puluhan sopir truk dan pengemudi ojek  juga terlihat terpaksa menunggu di sekitar area SPBU dengan harapan pasokan solar atau pertalite segera datang.

Sebagian besar dari mereka menggantungkan mata pencaharian pada kendaraan, sehingga ketiadaan BBM subsidi sangat mempengaruhi penghasilan mereka.

Antrean di SPBU di Baturaja Ogan Komering Ulu Sumatera Selatan [ANTARA]
Antrean di SPBU di Baturaja Ogan Komering Ulu Sumatera Selatan [ANTARA]

Masyarakat berharap besar pada Pertamina agar segera menyelesaikan persoalan keterlambatan distribusi ini.

Keluhan mulai ramai dibicarakan di media sosial dan forum warga lokal, menandakan keresahan yang meluas.

Mereka meminta agar sistem penyaluran BBM kembali berjalan normal, sehingga kebutuhan energi di Baturaja tidak lagi tersendat.

Melansir ANTARA, Area Manager Communication, Relation & CSR Pertamina Regional Sumbagsel, Tjahyo Nikho Indrawan meyampaikan bahwa pihaknya terus memastikan ketersediaan BBM di wilayah Baturaja, Kabupaten OKU.

Hanya saja, kata dia, Pertamina saat ini tengah melakukan pengaturan penyaluran, di mana 50 persen penyaluran menggunakan Rail Tank Wagon (RTW) dari Integrated Terminal (IT) Palembang ke Fuel Terminal Baturaja dialihkan ke Fuel Terminal Lubuk Linggau untuk mendukung kebutuhan BBM di wilayah Bengkulu, sebagai bagian dari upaya menjaga kelancaran distribusi dan ketersediaan energi di wilayah tersebut.

Untuk memenuhi kebutuhan wilayah Baturaja (sisa dari 50 persen RTW), saat ini didukung penuh dengan backup suplai menggunakan mobil tangki langsung ke SPBU-SPBU di Baturaja yang juga berasal dari Integrated Terminal (IT) Palembang.

"Pertamina Patra Niaga terus berupaya memaksimalkan penyaluran BBM ke SPBU serta tidak ada pengurangan pasokan dari Pertamina dan kami tetap mengirimkan pasokan energi sesuai dengan kebutuhan harian masing-masing SPBU di Kota Baturaja," ujarnya

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini