Sindir Willie Salim? Dulmuluk Palembang Usung Kisah Rendang Hilang

Suasana malam Minggu di Taman Bacaan Tangga Takat, Palembang, Sumatera Selatan berubah semarak oleh gelak tawa dan tepuk tangan meriah warga.

Tasmalinda
Senin, 14 April 2025 | 23:31 WIB
Sindir Willie Salim? Dulmuluk Palembang Usung Kisah Rendang Hilang
Dul Muluk Palembang usung cerita rendang hilang Willie Salim

SuaraSumsel.id - Suasana malam Minggu di Taman Bacaan Tangga Takat, Palembang, Sumatera Selatan berubah semarak oleh gelak tawa dan tepuk tangan meriah warga yang memadati area pertunjukan Kampung Dulmuluk.

Dalam panggung sederhana namun penuh makna, seni tradisional khas Palembang, Dulmuluk, kembali menghibur publik lewat pertunjukan bertajuk “Pangeran Malbi Mencari Rendang yang Hilang.”

Pertunjukan yang digelar sejak pukul 19.00 hingga 23.00 WIB ini diselenggarakan oleh Bucu Entertainment dan menjadi bukti bahwa kesenian klasik bisa tetap hidup dan relevan di tengah masyarakat modern.

Mengangkat kisah fiksi yang penuh humor dan sindiran sosial, pertunjukan ini sukses menciptakan suasana hangat dan menyenangkan, tidak hanya untuk penonton dewasa, tapi juga anak-anak.

Baca Juga:Berita Gembira! TPP PPPK Palembang Cair Bersamaan Pelantikan ASN!

Yang menarik, pertunjukan ini melibatkan seniman lintas generasi, dari pemain dewasa hingga anak-anak yang tampil menari dan bernyanyi dengan penuh semangat.

Gelak tawa dari penonton seolah menjadi penghargaan tertinggi bagi para pemain yang menyuguhkan pertunjukan dengan penuh energi dan keceriaan.

Bahkan, sindiran-sindiran cerdas dalam dialog-dialog lucu membuat suasana semakin hidup, menjadikan acara ini tak hanya sebagai hiburan semata, tetapi juga sebagai wadah edukasi budaya yang mengikat generasi muda dengan tradisi lokal.

Kesenian Dulmuluk yang digelar semalam menjadi salah satu bukti bahwa meskipun zaman terus berubah, seni tradisional tetap memiliki tempat yang kuat di hati masyarakat, bahkan di tengah hiruk-pikuk modernisasi.
 
Aksi polos dan lucu para anak-anak ini sukses mengundang gelak tawa dan apresiasi dari para penonton, menunjukkan bahwa Dulmuluk bukan hanya warisan budaya, tetapi juga jembatan yang menghubungkan generasi.

Keberanian anak-anak yang tampil dengan penuh semangat, menyanyikan lagu dan menari dengan gaya yang penuh keceriaan, memberikan warna baru pada kesenian Dulmuluk yang telah lama ada.

Baca Juga:Skandal PLTU: Eks GM PLN Sumbagsel Divonis, Kerugian Negara Puluhan Miliar

Mereka menunjukkan bahwa seni tradisional bisa berkembang dan diterima oleh kalangan muda tanpa kehilangan makna aslinya. Andipedo, penggagas Kampung Dulmuluk di Tangga Takat, menjelaskan bahwa cerita “Pangeran Malbi Mencari Rendang yang Hilang” sengaja dirancang agar lebih dekat dengan kehidupan sosial saat ini.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

Lifestyle

Terkini