Ia menegaskan bahwa panic buying bukan hanya merugikan individu yang tidak mampu bersaing dalam membeli barang pokok, tetapi juga menciptakan ketidakseimbangan antara permintaan dan pasokan, yang pada akhirnya mendorong inflasi tinggi seperti yang terjadi pada Maret 2025.
Herman Deru menyarankan masyarakat untuk tetap rasional dan tenang dalam menghadapi dinamika harga pasar. Ia juga mendorong peran aktif pemerintah daerah dan pelaku usaha dalam menjaga kestabilan distribusi barang serta memberi edukasi kepada masyarakat agar tidak mudah terprovokasi oleh informasi yang belum tentu benar.
"Inflasi bisa dikendalikan kalau kita semua saling mendukung, baik dari sisi pemerintah maupun masyarakat. Jangan karena panik, kita malah memperparah keadaan," ujarnya tegas.
Seruan ini menjadi penting, mengingat peristiwa inflasi tinggi kali ini menunjukkan betapa besar pengaruh psikologis masyarakat terhadap kondisi ekonomi daerah.
Baca Juga:Pilkada Empat Lawang: Dua Mantan Bupati Adu Kuat, Rebut Kursi di Pemilu Ulang