Harga Melonjak Saat Idul Fitri, Sumsel Catat Inflasi Tertinggi dalam Dua Tahun Terakhir

Provinsi Sumatera Selatan mencatatkan lonjakan inflasi yang signifikan pada Maret 2025, dengan angka mencapai 1,53 persen

Tasmalinda
Selasa, 08 April 2025 | 20:31 WIB
Harga Melonjak Saat Idul Fitri, Sumsel Catat Inflasi Tertinggi dalam Dua Tahun Terakhir
Komoditi bawang merah. Salah satu komoditi yang menyumbang inflasi di Sumatera Selatan

Komoditas tersebut antara lain bawang merah, emas perhiasan, bawang putih, dan telur ayam ras, yang seluruhnya mencatat kenaikan harga cukup tajam menjelang dan selama bulan Ramadan.

Kombinasi antara permintaan yang meningkat, distribusi yang terhambat, dan pasokan yang belum optimal menciptakan tekanan besar pada angka inflasi daerah.

Menanggapi hal tersebut, Gubernur Sumsel Herman Deru menekankan bahwa inflasi tak semata soal angka dan pasokan, tetapi juga menyangkut aspek psikologis masyarakat.

Ia menyebut fenomena panic buying atau belanja berlebihan sebagai salah satu pemicu utama lonjakan harga di pasaran.

Baca Juga:Pilkada Empat Lawang: Dua Mantan Bupati Adu Kuat, Rebut Kursi di Pemilu Ulang

Menurutnya, kemandirian masyarakat dalam memenuhi kebutuhan dasar menjadi solusi jangka panjang yang perlu terus digalakkan.

“Distribusi yang ditahan, itu psikologi. Maka ketika masyarakat punya kemandirian, tidak akan tergoyah oleh hal itu,” ujar Herman Deru seraya mendorong pemerintah daerah untuk memperkuat ketahanan ekonomi lokal, terutama di sektor pangan.

Pernyataan ini sekaligus menjadi ajakan agar masyarakat lebih bijak dalam berbelanja dan pemerintah lebih sigap menjaga kestabilan pasokan serta distribusi barang, terutama menjelang momen besar seperti Ramadan dan Idul Fitri.

Inflasi yang tinggi, jika tidak diantisipasi, bukan hanya berdampak pada angka statistik, tetapi juga langsung menyentuh kesejahteraan masyarakat bawah.

Gubernur Sumatera Selatan, Herman Deru, jauh sebelum lonjakan inflasi ini terjadi, telah mengingatkan masyarakat untuk tidak melakukan panic buying, terutama menjelang momen-momen besar seperti Ramadan dan Idul Fitri.

Baca Juga:Kronologi Kecelakaan Kerja PT Pusri yang Tewaskan Pekerja Saat Malam Takbiran

Menurutnya, kebiasaan membeli barang dalam jumlah berlebihan karena rasa panik justru akan memperburuk situasi pasar, menciptakan kelangkaan semu, serta membuka celah bagi oknum-oknum untuk menaikkan harga secara tidak wajar.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

Lifestyle

Terkini