Ramai Sambut Imlek 2025: Warga Palembang Berburu Kue Keranjang dan Permen

Makna kalimat itu ialah doa agar keluarga mengalami peningkatan dalam rezeki, karier, atau kehidupan secara umum.

Tasmalinda
Senin, 27 Januari 2025 | 14:49 WIB
Ramai Sambut Imlek 2025: Warga Palembang Berburu Kue Keranjang dan Permen
Kue keranjang khas Imlek. Warga Palembang berburu kue keranjang dan permen sambut imlek.

SuaraSumsel.id - Dalam perayaan Tahun Baru Imlek, permen dan kue keranjang memiliki makna simbolis yang mendalam bagi masyarakat Tionghoa. Kedua hidangan ini tidak hanya menjadi sajian khas, tetapi juga mengandung doa dan harapan baik untuk tahun yang akan datang.

Di Palembang, masyarakat nan merayakan imlek pun sudah berburu kue keranjang dan permen menjelang perayaan imlek, 28 Januari 2025.

Di Toko Cahaya Rezeki misalnya, ramai dikunjungi pembeli jauh sebelum imlek. Para pembeli mencari sejumlah pernak-pernik menjelang imlek, termasuk kue keranjang dan permen.

"Permen itu maknanya manis, yang berharap sebagai gambaran akan manisnya kehidupan mendatang di tahun yang baru," ujar Sai, salah satu pembeli di toko tersebut.

Baca Juga:Berburu Promo Imlek di Palembang: Makan Malam Sampai Paket Menginap Spesial

Melansir sejumlah sumber, permen sering disajikan dalam wadah khusus berbentuk bulat atau segi delapan yang dikenal sebagai tray of togetherness. Bentuknya yang melingkar melambangkan keharmonisan dan persatuan keluarga.

Sementara masing-masing permen pun memiliki makna diantaranya  permen manis yang melambangakan kehidupan yang penuh kebahagiaan dan kemanisan di tahun baru. Permen warna-warni yang merupakan simbol harapan untuk keberagaman rezeki dan keberuntungan.

Sedangkan permen wijen atau kacang juga menggambarkan kelimpahan dan kesuburan.

Untuk kue keranjang atau dikenal dengan makna Nian Gao yang dalam bahasa Mandarin merupakan makanan khas yang wajib hadir saat Imlek. Kue ini berbahan dasar tepung ketan dan gula merah, dengan tekstur lengket dan rasa manis.

Sementara makna kue keranjang mirip dengan frasa yang berarti naik lebih tinggi setiap tahun dengan penyebutan nian nian gao sheng.

Baca Juga:Harga Cabai Merah Tembus Rp80.000 per Kilogram di Palembang, Ini Penyebabnya

Makna kalimat itu ialah doa agar keluarga mengalami peningkatan dalam rezeki, karier, atau kehidupan secara umum.

Tekstur lengket kue keranjang melambangkan eratnya hubungan antaranggota keluarga, yang diharapkan tetap terjaga sepanjang tahun.

Kue keranjang sering digunakan dalam upacara sembahyang sebagai bentuk penghormatan kepada leluhur, sekaligus simbol rasa syukur atas berkah yang telah diterima.

Permen dan kue keranjang bukan hanya makanan, tetapi juga bagian dari tradisi yang mempererat hubungan keluarga dan menghubungkan generasi muda dengan warisan budaya. Dengan menyajikan keduanya, keluarga Tionghoa berharap membawa keberuntungan, kebahagiaan, dan keharmonisan di tahun yang baru. 

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini