Sumsel Ekspor Perdana 59,4 Ton Kopi Didukung Pembiayaan BSI dan Maybank

Perbedaannya (ekspor) kali ini, karena Sumsel makin menggeliatkan ekosistem ekspor terutama pembiayaan

Tasmalinda
Minggu, 19 Januari 2025 | 21:24 WIB
Sumsel Ekspor Perdana 59,4 Ton Kopi Didukung Pembiayaan BSI dan Maybank
Pejabat Gubernur Sumsel, Elen Setiadi (kiri) memperlihatkan ekspor kopi perdana yang berlangsung di Palembang, 19 Januari 2025 [ANTARA]

SuaraSumsel.id - Provinsi Sumatera Selatan mencatat sejarah baru dengan ekspor perdana 59,4 ton kopi ke Malaysia dan Australia pada awal tahun 2025. Berbeda dari ekspor sebelumnya, kali ini kopi Sumsel didukung ekosistem pembiayaan yang melibatkan Bank Syariah Indonesia (BSI) dan Maybank, memberikan kepastian dan keuntungan lebih bagi petani lokal.

Kepala OJK Sumsel, Arifin Susanto menegaskan jika langkah ini bukan hanya memperluas akses pasar global, tetapi juga menciptakan solusi pembiayaan yang efisien. Dengan kualitas premium, seperti Arabica Grade 1 Specialty dari Semendo dan Robusta Grade 1 dari Pagaralam, kopi Sumsel siap bersaing di kancah internasional.

"Perbedaannya (ekspor) kali ini, karena Sumsel makin menggeliatkan ekosistem ekspor terutama pembiayaan yang diharapkan akan lebih memberikan kepastian kepada petani, masyarakat petani lebih diuntungkan," ucap Kepala OJK Sumsel Arifin Susanto saat seremoni ekspor kopi Sumsel tahun 2025, di Palembang, Minggu (19/1/2025).

Arifin juga mengatakan dukungan pada ekspor kopi kali ini sangat menyeluruh dari sektor hilir ke hulu yang didukung oleh perbankan Bank Syariah Indonesia (BSI) dan Maybank.

Baca Juga:Dari Tanah Subur Sumsel, Kopi Robusta Siap Tembus Pasar Internasional

Fasilitas yang diberikan berupa Letter of Credit (LC) dari kedua bank membuat para pelaku usaha lokal tidak hanya mendapatkan akses ke pasar global tetapi juga solusi pembiayaan yang aman dan efisien.

Ekspor perdana 19,8 ton green bean kopi jenis Arabica Grade 1 Specialty asal Semendo, Muara Enim, dan Robusta Grade 1 asal Pagaralam menuju Australia, serta 39,6 ton green bean kopi jenis Robusta Grade 4 asal Pagaralam menuju Malaysia.

“Ekspor kopi Sumsel akan terus dikembangkan. Saat ini kami juga sedang bernegosiasi dengan Algeria untuk mengekspor kopi Sumsel,” ujar Arifin.

Dengan ekosistem ekspor kopi yang terus dikembangkan diharapkan kopi Sumsel menjadi lebih terkenal di kancah internasional.

Ketua Dewan Komisioner OJK RI Mahendra Siregar mengungkapkan Sumsel merupakan salah satu daerah penghasil kopi terbesar di Indonesia namun hasil kopi Sumsel malah diekspor dari daerah lain.

Baca Juga:Kopi Sumsel Mengarungi Samudra, Potensi Lokal Menuju Pasar Internasional

Padahal ekspor kopi akan memberikan nilai tambah ekonomi Sumsel, khususnya petani kopi dan seluruh rantai pasokannya.

“OJK bersama dengan jasa keuangan lainnya, memfasilitasi pembiayaan petani dan produsen untuk meningkatkan produksi, kualitas, dan kontinuitasnya. Dengan begitu hal ini bisa mendukung dari ekspor kopi Sumsel,” ujarnya menjelaskan.

Ia berharap ekspor kopi itu dapat terus ditingkatkan guna meningkatkan produktifitas dan juga peremajaan kebun kopi.

Penjabat (PJ) Gubernur Sumsel Elen Setiadi mengatakan upaya ekspor kopi melalui ekosistem pembiayaan itu lebih cepat dan juga berkelanjutan.

“Ekosistem pembiayaan akan memudahkan petani melakukan ekspor. Sehingga, akan terus optimistis jika kopi Sumsel dan ekonomi petani akan semakin maju,” imbuhnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini