Surat Kaleng Pelajar Kritik Makan Bergizi Gratis: Tahunya Tak Saya Makan

Pemerintah akan memperhatikan seluruh surat kaleng berisi masukan dan kritik terhadap Program Makan Bergizi Gratis (MBG)

Tasmalinda
Minggu, 19 Januari 2025 | 09:52 WIB
Surat Kaleng Pelajar Kritik Makan Bergizi Gratis: Tahunya Tak Saya Makan
Menu makan bergizi gratis di Palembang [Tasmalinda/suara.com]

SuaraSumsel.id - Pemerintah akan memperhatikan seluruh surat kaleng berisi masukan dan kritik terhadap Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang disampaikan para penerima manfaat, khususnya pelajar.

Salah satu contohnya, kata Prita, pada Program MBG yang tengah berlangsung di SDN 7 Subagan dan MTsN Karangasem, Bali, Jumat (17/1), yang kembali menuai respons hangat dari para siswa.

"Terima kasih nasi gratisnya Pak. Maaf kalau tahu dan sayurnya tidak saya makan, karena saya tidak begitu suka. Besok makanannya yang lebih enak ya Pak," petikan surat kaleng tersebut.

"Di banyak tempat yang ditulis macam-macam. Siswa meniru yang pernah dilihatnya di berita-berita sebelumnya, tapi tetap saja ini adalah gaya khas terima kasih mereka," katanya melalui Kantor Komunikasi Kepresidenan (Presidential Communication Office/PCO) melansir ANTARA.

Baca Juga:Kondisi Memprihatinkan: 40 Rumah di Gandus Tergenang Air Pasang Sungai Musi

Di Palembang menu MBG bisa dipesan

Perkumpulan Penyelenggara Jasaboga Indonesia (PPJI) Sumatera Selatan (Sumsel) memastikan dapur-dapur di bawah naungannya tersebut bisa menerima request menu dari sekolah.

Sekretaris DPD Perkumpulan Penyelenggara Jasaboga Indonesia (PPJI) Sumsel, Tri Yulia Rizki Ananda mengatakan, dapur-dapur di bawah naungan PPJI memasak menu sesuai dengan aturan kecukupan gizi dari ahli gizi yang berwenang.

“Request bisa, tapi diutamakan anak yang ada alergi, misalnya tidak suka makan ikan dan telur karena alergi, boleh request nanti diganti menunya,” katanya, Jumat (17/1/2025).

Melansir sumselupdate.com-jaringan Suara.com, data siswa alergi bisa diinformasikan sekolah kepada pihak mitra dapur, bahwa ada berapa anak alergi makanan tertentu agar dibuatkan menu lain.

Baca Juga:Prasasti Belanda Ditemukan di Kantor Wali Kota Palembang, Ungkap Sejarah 96 Tahun Silam

“Asal ada datanya, namun sejak hari pertama hingga saat ini belum ada sekolah yang memberikan data request siswa karena alergi,” jelasnya.

Ketua DPD PPJI Sumsel, Evie Hadenli mengatakan, untuk wadah makanan, dapur sudah menyajikan dengan ompreng baru untuk sebagian sekolah saja.

“Ompreng baru datang 50 persennya, masih dalam pemesanan pabrik, karena se-Indonesia jadi butuh proses, Insya Allah sebelum 3 Februari semua sudah pakai Ompreng,” ujarnya.

PPJI Sumsel diberi kepercayaan sebagai mitra Badan Gizi Nasional (BGN) yang pertama di Sumsel. Selaku mitra BGN, pihaknya mendapat jatah 23 titik dapur dari jumlah keseluruhan 26 yang ada.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

Lifestyle

Terkini