Seiring dengan peningkatan kinerja pasar saham nasional, rata-rata nilai transaksi saham di Sumbagsel pada bulan September 2024 tumbuh menjadi Rp8,64 triliun.
Begitupun dengan rata-rata nilai penjualan reksa dana yang turut mengalami peningkatan secara nasional, penjualan reksa dana di Sumbagsel per Agustus 2024 tercatat tumbuh menjadi Rp480,70 miliar, mengalami peningkatan sebesar 88,26 persen (yoy).
Pada sektor IKNB posisi September 2024, nilai piutang pembiayaan di Sumbagsel mencapai Rp41,19 triliun, meningkat 1,68 persen (yoy), dan dari sisi jumlah kontrak mengalami peningkatan 24,45 persen menjadi 6,64 juta unit. Adapun rasio Non Performing Financing (NPF) di wilayah Sumbagsel masih terjaga pada range angka terendah 2,90 persen dan angka tertinggi 3,89 persen di provinsi Jambi.
Jenis pembiayaan yang disalurkan didominasi oleh Pembiayaan Multi Guna, disusul Pembiayaan Investasi, dan Pembiayaan Modal Kerja.
Baca Juga:HUT BRI ke-129, Insan Brilian Palembang Gelar Donor Darah dan Pemeriksa Kesehatan
Pendapatan premi sektor asuransi jiwa di Sumbagsel selama periode triwulan 1 2024 mengalami penurunan sebesar Rp45,10 Miliar atau 5,41 persen (yoy). Penurunan tersebut juga berbanding terbalik dengan peningkatan nilai klaim yang mencapai Rp39,06 Miliar atau 4,92 persen (yoy).
Sejalan dengan asuransi jiwa, di sektor asuransi umum juga mengalami penurunan akumulasi premi sebesar Rp114,01 Miliar atau 10,26 persen (yoy) dengan nilai klaim yang juga menurun sebesar Rp109,99 Miliar atau 32,89 persen (yoy).
Dalam satu tahun terakhir terjadi peningkatan pada aktivitas financial technology baik dari sisi lender ataupun borrower. Hal ini tercermin dari peningkatan jumlah rekening lender sebesar 103,65 persen (yoy) menjadi 30.648 rekening dan peningkatan jumlah rekening borrower sebesar 31,10 persen (yoy) menjadi 683.435 rekening pada September 2024.
Peningkatan jumlah rekening lender dan borrower tersebut, terdapat penurunan pada akumulasi penyaluran pinjaman kepada borrower sebesar 11,63 persen (yoy) menjadi Rp841,63 Miliar, dan akumulasi dana yang diberikan oleh lender sebesar 10,23 persen (yoy) menjadi Rp35,22 Miliar, dengan outstanding pinjaman per September 2024 sebesar Rp2,97 triliun.
Perkembangan Edukasi dan Pelindungan Konsumen
Baca Juga:Prakiraan Cuaca Natal 2024: Hujan Sedang Guyur Sumsel, Siapkan Payung!
Berdasarkan data Aplikasi Portal Pelindungan Konsumen (APPK) per 30 November 2024, OJK telah menerima 767 pengaduan dari masyarakat di wilayah Sumbagsel, yang didominasi permasalahan di sektor Industri Keuangan Non Bank sebesar 57,63 persen.