Napak Tilas 76 Tahun Pria Belanda Berteley Menyusuri Masa Kecil di Palembang

Langkahnya berlanjut ke Gereja Santo Yosep, yang dulunya merupakan gereja Katolik tempat ia dibaptis.

Tasmalinda
Minggu, 08 Desember 2024 | 13:26 WIB
Napak Tilas 76 Tahun Pria Belanda Berteley Menyusuri Masa Kecil di Palembang
Berteley (paling kanan) bersama rekan-rekannya menyusuri jejak kelahiran di Palembang

SuaraSumsel.id - Diawali dengan mencari jejak kelahirannya di Plaju, Berteley memulai perjalanan emosionalnya di Rumah Sakit Pertamina, yang dahulu dikenal sebagai Rumah Sakit BPM Plaju, Palembang, Sumatera Selatan.

Rumah sakit ini menjadi saksi kelahirannya. Langkahnya berlanjut ke Gereja Santo Yosep, yang dulunya merupakan gereja Katolik tempat ia dibaptis, membawa kenangan masa kecil yang seolah hidup kembali.

Tak berhenti di situ, Berteley dan rombongannya menjelajah ke Office Museum di Gedung Ledeng, kini kantor Walikota Palembang untuk menelusuri dokumen pencatatan sipil dari era Belanda.

Di sana, mereka disambut hangat oleh Kepala Kabid Aset Palembang, Surahman Nata, yang memperlihatkan prasasti bersejarah pembangunan kantor itu.

Baca Juga:Arlan Pamer 4 Istri Saat Kampanye Raih Kemenangan Telak Pilkada Prabumulih

"Berteley dan kawan-kawan sangat terkesan dengan cerita di balik penemuan kembali prasasti tersebut, yang kami anggap sebagai keberkahan," ujar Zaim, tour guide Palembang, menambahkan suasana napak tilas perjalanan warga Belanda setelah 76 tahun meninggalkan Palembang.

Berteley yang lahir 12 April 1948 silam ini bercerita jika dua tahun setelah dia dilahirkan tepatnya tahun 1950, dia dan keluarga meninggalkan Indonesia ke negeri Belanda.

"Dimana saat itu usianya baru 2 tahun. Saya kesini di tahun 2024 untuk mencari jejak kelahiran saya di Plaju,” ujar Berteley, mengenang masa kecilnya yang tertinggal jauh di belakang.

Sebagai seorang Belanda yang lahir di Indonesia pada masa transisi, Berteley menyampaikan pesan penting menjaga warisan budaya dan sejarah.

Ia berharap agar generasi muda dan masyarakat luas untuk terus menghargai dan melestarikan aset sejarah yang ada, baik itu bangunan bersejarah, prasasti, atau dokumen-dokumen penting.

Baca Juga:Herman Deru-Cik Ujang Unggul Telak di Pilgub Sumsel 2024: Raih 51,61 Persen

Kunjungan Berteley ke Palembang bukan hanya perjalanan pribadi untuk mencari asal-usul, tetapi juga sebuah refleksi tentang bagaimana sejarah, budaya, dan ingatan masa lalu saling terhubung. Dia juga mengapresiasi office museum yang ada sebagai tambahan informasi.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

Lifestyle

Terkini