SuaraSumsel.id - Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan tengah mengevaluasi kinerja Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) dalam rangka mendukung perekonomian.
Pj Gubernur Sumsel Elen Setiadi mengatakan dirinya memanggil seluruh BUMD yang dimiliki Pemprov Sumsel. Pemprov Sumsel sendiri memiliki 11 BUMD. Tapi dalam pemanggilan tersebut, hanya perwakilan 9 BUMD yang hadir.
“Apabila suatu BUMD jika bertahun-tahun tidak ada kegiatan buat apa dipelihara,” jelasnya.
Pemprov masih akan melakukan pendalaman terkait detail persoalan pada masing-masing BUMD untuk mendapatkan kesimpulan dan memetakan arah kebijakan yang akan diambil selanjutnya.
Baca Juga:Solusi Berkelanjutan: Pakan Ikan Berbasis Maggot Mengubah Pokdakan Tunas Makmur
Tim ahli yang ada dalam tahapan evaluasi tersebut sudah mulai melakukan pendalaman pada BUMD non perbankan.
Berdasarkan hasil pemeriksaan sementara ini terdapat enam BUMD yang secara positif menghasilkan laba, sedangkan sisanya masih menunjukkan performa yang kurang baik dan optimal.
“Kami sudah mendapatkan gambaran umum, ada enam yang secara positif keuangannya laba. Sisanya ada yang rugi dan bahkan tidak menyampaikan laporan keuangan karena memang tidak ada aktivitas,” katanya.
Salah satu BUMD yang disebut tidak menyumbang keuntungan bagi pendapatan daerah Sumsel yaitu Jakabaring Sport City (JSC).
“Jadi nanti kami mendalami permasalahannya sebenarnya apa, sebab JSC ini bentuknya pengelolaan aset, sehingga akan cari jalan karena asetnya lumayan,” kata Elen.
Baca Juga:Kinerja BUMD Sumsel Dipertanyakan, Banyak yang Rugi dan Tak Ada Aktivitas
BUMD yang menyumbang dividen bagi Pempro, yaitu Bank Pembangunan Daerah Sumsel dan Bangka Belitung (BSB), Jamkrida Sumsel, dan BUMD pelayanan air minum Tirta Musi.