SuaraSumsel.id - Indonesia Fact Checking Summit (IFCS) yang ditaja Aliansi Jurnalis Independen Indonesia (AJI) di Palembang, pada Kamis (2/5/2024) membahas kepercayaan publik pada media dan bagaimana ruang redaksi bekerja membuat berita cek fakta.
Pada talkshow pertama dengan tema Kepercayaan Publik pada Media, sebagai pemapar adalah Muhammad Heychael dari Remotivi. Heychael yang menyampaikan hasil riset Remotivi bersama AJI yang berjudul Korelasi Literasi Media dan Preferensi Politik dengan Kepercayaan Media.
Riset melibatkan total 2.040 responden, di setiap kota di seluruh Indonesia, Heychael mencoba menjawab pertanyaan tentang kaitan antara literasi media dan preferensi politik dengan kepercayaan pembaca kepada media massa.
Sejumlah temuan didapati dari penelitian ini. Antara lain, kepercayaan kepada media arus utama cukup tinggi, mencapai 70,2 persen.
Baca Juga:Sumatera Media Summit 2024 Digelar di Palembang, Begini Cara Jadi Pesertanya
Literasi media para pembaca juga disebut tinggi. Serta mayoritas preferensi politik pembaca lekat dengan nilai demokrasi liberal.
Temuan lain, literasi media disebut tidak berkaitan dengan tingkat kepercayaan media. Begitu juga dengan preferensi politik pembaca.
"Hasilnya, literasi media tidak berkaitan dengan kepercayaan pada media. Juga preferensi politik berkorelasi lemah dengan kepercayaan media," kata Heychael.
Heychael menambahkan pandangan pembaca atas sebuah isu, lebih menentukan kepercayaan mereka terhadap media arus utama.
Temuan itu ditanggapi positif oleh Ninik Rahayu, Ketua Dewan Pers. Di panggung yang sama Ninik menyimpulkan jika pembaca di Indonesia suka dengan informasi yang akurat.
Baca Juga:Remaja 13 Tahun yang Tenggelam di Sungai Borang Ditemukan Meninggal
Sejumlah upaya juga dilakukan Dewan Pers untuk meningkatkan kualitas produk pers. Seperti verifikasi juga uji kompetensi jurnalis. "Pers dan jurnalis professional akan berdampak langsung pada karyanya," katanya.