Karena Ada 3 Perempuan di Kapal Ikan? Nelayan Bintan Ditahan di Malaysia

PLP Tanjunguban menjemput pemulangan nelayan Bintan di perairan Batu Puteh setelah masuk ke perairan Malaysia imbas kapal mati mesin.

Tasmalinda
Sabtu, 27 April 2024 | 20:56 WIB
Karena Ada 3 Perempuan di Kapal Ikan? Nelayan Bintan Ditahan di Malaysia
Ilustrasi kapal nelayan. ada 3 perempuan di Kapal Ikan, nelayan Bintan ditahan di Malaysia ANTARA/HO-KKP

SuaraSumsel.id - Pangkalan Penjagaan Laut dan Pantai (PLP) Tanjunguban Kabupaten Bintan Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) menyatakan 14 nelayan asal daerah setempat ditahan oleh Agensi Penguatkuasaan Maritim Malaysia (APMM) sejak Kamis (25/4).

Kepala Operasi PLP Tanjunguban Alfaizul mengatakan 14 nelayan tersebut diamankan APMM saat menggunakan kapal ikan di perairan Batu Puteh, perbatasan antara Indonesia dan Malaysia.

"Sampai sekarang mereka masih ditahan dan diperiksa APMM di kawasan Tanjung Sedeli, Johor Bahru, Malaysia" kata Alfaizul di Bintan, Sabtu.

Alfaizul menyebut dari 14 nelayan yang ditahan, 13 orang di antaranya merupakan warga Kabupaten Lingga, sedangkan seorang lainnya ialah warga Kabupaten Bintan yang bertindak sebagai tekong kapal ikan.

Baca Juga:Gegara Kabut Asap, Malaysia Salahkan Indonesia Atas Polusi Udara di Negaranya

Ia mengaku belum mengetahui pasti terkait penyebab para nelayan itu ditahan APMM. 

Ada beberapa kemungkinan, yaitu menangkap ikan secara ilegal di perairan Malaysia, atau adanya indikasi tindak pidana penyelundupan orang (TPPO), karena di dalam kapal ikan itu ternyata terdapat tiga orang perempuan rentang usia 48 sampai 50 tahun.

Bisa pula disebabkan kapal yang ditumpangi mengalami kerusakan mesin, sehingga hanyut ke perairan Malaysia. Kejadian yang sama pernah terjadi sebelumnya, di mana sejumlah nelayan Sungai Kecil Bintan terbawa arus ke perairan Malaysia akibat mati mesin.

"Makanya, sedang diselidiki APMM," ujarnya.

Alfaizul mengaku pihaknya sudah berkoordinasi dengan Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) di Johor Bahru terkait penahanan terhadap 14 nelayan tersebut.

Baca Juga:Cerita 7 Wanita di Ogan Ilir 'Dijual' Saudara Bekerja di Malaysia, Minta Setoran Rp 41 Juta Per Bulan

Hasil koordinasi sementara menyatakan para nelayan itu dalam kondisi sehat dan diperlakukan dengan baik di negeri jiran.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini