Petani di Banyuasin Dihabisi Orang Misterius saat Istri dan Anaknya Tertidur

Jenazah korban pertama kali ditemukan istrinya dalam kondisileher terluka

Wakos Reza Gautama
Jum'at, 05 April 2024 | 15:20 WIB
Petani di Banyuasin Dihabisi Orang Misterius saat Istri dan Anaknya Tertidur
Ilustrasi pembunuhan. Petani di Banyuasin tewas dibunuh. [unsplash]

SuaraSumsel.id - Peristiwa pembunuhan terjadi di Desa Panca Mukti, Kecamatan Muara Telang, Kabupaten Banyuasin, Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel), Jumat (5/4/2024) sekitar pukul 00.30 WIB.

Korbannya adalah  seorang petani bernama Waris (42). Jenazah korban pertama kali ditemukan istrinya dalam kondisi  leher terluka diduga ditikam senjata tajam. Hingga kini motif pembunuhan ini masih dalam penyelidikan petugas.

Jenazah waris sendiri sempat dibawah ke RS Bhayangkara Muhamad Hasan Palembang guna dilakukan pemeriksaan.

“ya tadi di visum, tapi sudah dibawa keluarganya untuk persiapan pemakaman,” ucap Kapolsek Muara Telang Iptu Ahmad Iqbal SH saat dikonfirmasi dikutip dari Sumselupdate.com--jaringan Suara.com.

Baca Juga:Jadwal Imsak 5 April 2024 Wilayah Banyuasin, Ogan Ilir dan Ogan Komering Ilir

Salah satu keluarga korban, Mursid (45) menjelaskan korban diduga dibunuh saat istri dan anaknya tertidur. “Yang pertama lihat itu istrinya sudah bersimbah darah,” ucap dia.

Mursid menyebutkan korban diduga tewas dengan satu luka tusuk di bagian lehernya. “Lukanya cuman yang di bagian leher,” ucap Mursid.

Pasca dilakukan pemeriksaan visum terhadap jasad Waris, Dokter Forensik RS Bhayangkara Muhamad Hasan Palembang menyebut jika korban diduga dibunuh dengan cara ditusuk.

“Bukan digorok, tapi ditusuk dan mungkin saat mencabut pelaku buru-buru hingga lukanya memanjang seperti digorok,” ucap dr Indra Nasution.

Kata dr Indra, luka tusuk yang dialami korban memutuskan pembuluh darah hingga korban kehilangan banyak darah.

Baca Juga:Jadwal Imsak 4 April 2024 Wilayah Banyuasin, Ogan Ilir dan Ogan Komering Ilir

“Korban mati karena pembuluh darahnya putus. Dalam lukanya sekitar tujuh sentimeter. Tapi kalau dilihat dari kondisi luka sepertinya korban tidak melakukan perlawanan,” ujarnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini