SuaraSumsel.id - Bulan Ramadan segera tiba, dan umat muslim sangat bersuka cita menyambutnya. Di bulan Ramadan, sangat dianjurkan melakukan ibadah karena menjadi bulan mulia selama beribadah dengan pahala yang dilipatgandakan.
Salah satu ibadah yang hanya ada di bulan Ramadan, ialah sholat sunah tawarih. Sholat dilakukan setelah sholat isya, dengan jumlah rakaat 8-20 rakaat. Berikut niat sholat tawarih yang lengkap bacaan ayat, latin dan artinya.
Berikut anjuran shalat tawarih berdasarkan hadits Nabi berikut:
مَنْ قَامَ رَمَضَانَ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ (متفق عليه)
Artinya:
Baca Juga:Semen Baturaja Raih Dua Penghargaan Zero Accident dari Pemprov Sumsel
“Barang siapa melakukan shalat (Tarawih) pada Ramadhan dengan iman dan ikhlas (karena Allah ta’âlâ) maka diampuni dosa-dosanya yang telah lalu.” (Muttafaq ‘Alaih).
Imam an-Nawawi dalam Syarah Muslim (VI/39) menjelaskan, shalat pada hadits di atas adalah shalat tarawih. Berlandaskan hadits ini pula, mayoritas ulama sepakat bahwa hukumnya adalah sunnah.
Mayoritas ulama Madzhab Syafii berpendapat bahwa jumlah rakaat shalat tarawih adalah 20 rakaat (dengan sepuluh salam). Argumen ini berlandaskan sabda Rasulullah berikut:
أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ يُصَلِّي فِي شَهْرِ رَمَضَانَ فِي غَيْرِ جَمَاعَةٍ عِشْرِينَ رَكْعَةً وَالْوِتْرَ
Artinya:
Baca Juga:Rayakan International Womens Day 2024, Ini 13 Desakan Parempuan di Sumsel
“Sungguh Nabi Muhammad saw melakukan shalat di bulan Ramadhan tanpa berjamaah sebanyak dua puluh rakaat dan (ditambah) shalat witir.” (HR Al-Baihaqi)
Salah satu rukun shalat tarawih adalah membaca niat. Berikut adalah bacaan niat shalat tarawih, baik untuk imam, makmum, atau pun ketika shalat sendiri.
Lafal niat shalat tarawih sebagai imam.
اُصَلِّى سُنَّةَ التَّرَاوِيْحِ رَكْعَتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ أَدَاءً إِمَامًا ِللهِ تَعَالَى
Ushalli sunnatat tarāwīhi rak‘atayni mustaqbilal qiblati adā’an imāman lillāhi ta‘ālā.
Artinya:
“Aku menyengaja sembahyang sunnah tarawih dua rakaat dengan menghadap kiblat, tunai sebagai imam karena Allah swt.”
Lafal niat shalat tarawih sebagai makmum.
اُصَلِّى سُنَّةَ التَّرَاوِيْحِ رَكْعَتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ أَدَاءً مَأْمُوْمًا لِلهِ تَعَالَى
Ushalli sunnatat tarāwīhi rak‘atayni mustaqbilal qiblati adā’an ma’mūman lillāhi ta‘ālā.
Artinya:
“Aku menyengaja sembahyang sunnah tarawih dua rakaat dengan menghadap kiblat, tunai sebagai makmum karena Allah swt.”
Lafal niat shalat tarawih secara infirad atau sendiri.
اُصَلِّى سُنَّةَ التَّرَاوِيْحِ رَكْعَتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ أَدَاءً لِلهِ تَعَالَى
Ushalli sunnatat tarāwīhi rak‘atayni mustaqbilal qiblati adā’an lillāhi ta‘ālā.
Artinya:
“Aku menyengaja sembahyang sunnah tarawih dua rakaat dengan menghadap kiblat, tunai karena Allah swt.”
Ini lah niat sholat tawarih bila sebagai imam, makmum atau melaksanakannya sendiri di rumah.
