Sengatan Listrik PLN WS2JB Bikin Bisnis Tambak Udang Sungai Menang Bisa Rajai Asia

Desa Bumi Pratama Mandira Kecamatan Sungai Menang Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) Sumatera Selatan menjadi desa tambak udang jenis Vaname, atau Vannamei.

Tasmalinda
Jum'at, 15 Desember 2023 | 22:05 WIB
Sengatan Listrik PLN WS2JB Bikin Bisnis Tambak Udang Sungai Menang Bisa Rajai Asia
Penambak udang di Sungai Menang panen raya [ANTARA]

SuaraSumsel.id - Musim hujan di akhir tahun ini menjadi harapan baru bagi Fahmi, (68). Petambak udang dengan empat kolam tambak menaruh asa setelah hampir setengah tahun berjuang hadapi cuaca tak bersahabat.

Membuka tambak udang punya karakteristik bisnis khas dibandingkan komoditas perikanan lainnya, seperti ikan. Fahmi berharap iklim mendukung apalagi setelah setahun terakhir PT PLN Wilayah Sumatera Selatan, Jambi dan Bengkulu (PLN WS2JB) mengaliri sengatan listrik di desanya.

Desa Bumi Pratama Mandira Kecamatan Sungai Menang Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) Sumatera Selatan merupakan sentra desa tambak udang jenis Vaname, atau Vannamei atau dikenal udang putih.

Udang dengan nama latin Litopenaeus Vannamei sudah sejak tahun 1980 mendekati tahun 1990 an dibudidayakan di desa. Karena itu pula sampai di tahun ini, 80 persen warga desa menggantungkan penghasilan keluarga dari tambak udang.

Baca Juga:Di Sidang Korupsi Dana Hibah, Mantan Bupati di Sumsel Ngaku Sengaja Didiskualifikasi Bawaslu

Fahmi menceritakan manis, pahit dan getirnya berbisnis udang putih sembari mulai membersihkan lantai tambaknya. Selain penambak, ia pun menjabat sebagai Kepala Desa (Kades) yang akhirnya paham betul bisnis tambak udang ini.

Dia mengingat bagaimana PLN sudah mengalirkan listriknya ke desa setahun terakhir. Sebagai petani nan juga berstatus plasma, ia mengakui sangat membutuhkan pasokan listrik yang besar untuk tambaknya.

“Berbisnis tambak udang ini butuh listrik yang besar, karena harus terus menghadirkan oksigen sebagai pasokan udara bagi udang tersebut,” ujarnya menjelaskan jika tambak udang memang butuh biaya operasional besar.

Satu tambak udang dengan luasan standar, membutuhkan empat genset berbahan bakar solar. Sebelum listrik PLN teraliri ke desa, masyarakat bekerjasama dengan perusahaan penyedia listrik dengan berkolektif.

Satu tambak udang membutuhkan empat genset dengan kapasitas sedang. Dalam satu daur budidaya udang putih membutuhkan 100 hari an atau sekitar 3 bulan sampai dengan panen.

Baca Juga:Kasus Korupsi Pajak, 5 Direktur Perusahaan di Sumsel Diperiksa

Selama satu daur budidaya itu, dibutuhkan setidaknya Rp6 juta membayar listrik genset.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini