SuaraSumsel.id - Kualitas udara di Palembang, Sumatera Selatan (Sumsel) tercatat pada pekan ini sudah pada level berbahaya bagi pernapasan. Ketebalan asap yang berasal dari kebakaran hutan dan lahan (karhutla) sangat tidak baik bagi pernapasan manusia.
Kepala Stasiun Klimatologi Kelas I Sumsel, Wandayantolis menyebutkan berdasarkan data dari BMKG kualitas udara buruk atau di angka PM 2.5 lebih dominan terjadi pada malam hari hingga paagi hari, menjelang pukul 09.00 wib.
Dia pun menyarankan masyarakat mengurangi aktivitas di saat jam bersebut.
Berdasarkan pemantauan ISPU yang dimiliki oleh Kementerian Kehutaanan dan Lingkungan Hidup (KLHK) beberapa kali memperlihatkan udara Palembang berada di berbahaya, atau dengan nilai ISPU berada di atas 300.
Baca Juga:H-3 Masa Jabatan Berakhir, Herman Deru-Mawardi Rombak Puluhan Pejabat Pemprov Sumsel
Angka tersebut sangat berbahaya bagi pernapasan manusia. Jika partikel udara buruk yang mengandung polutan masuk ke dalam saluran pernapasan, maka akan terjadi berbagai potensi ancaman kerusakan jaringan tubuh.
Melansir sumselupdate,com-jaringan Suara.com, BMKG memperkirakan kondisi El Nino akan melemah pada awal 2024 atau memasuki musim hujan. Sumsel masih berada di puncak musim sejak Agustus 2023 dengan dampak yang dirasakan sepanjang September.
BMKG perkirakan masih ada potensi hujan terjadi di Sumsel terutama Palembang pada 30 September 2023. Apabila hujan tak kunjung turun artinya potensi mengecil.
“Kalau dari grafik, angka PM 2.5 hari ini yang tertinggi karena sudah tidak terjadi hujan lagi. Hujan hasil TMC terputus, sehingga lahan kembali mengering dan tempat terbakar meningkat,” ujarnya menjelaskan.
Dosen Kesehatan Masyarakat Universitas Sriwijaya (Unsri), Dwi Septiawati menjelasakan standar udara yang sehat yakni jika udara dengan komposisi 78 persen hidrogen, 20 persen oksigen dan sisanya ialah kandungan campuran lainnya seperti CO2.
Baca Juga:Masa Jabatan Herman Deru Tersisa 3 Hari Lagi, DPRD Bocorkan PJ Gubernur Sumsel
Kondisi udara yang ideal diberikan oleh Allah, pencipta agar manusia bisa bernafas.
- 1
- 2