SuaraSumsel.id - Nama Wali Kota Prabumulih Ridho Yahya tetiba kembali viral. Dia mengeluarkan pernyataan yang menyebutkan jika jalan tol Indralaya-Prabumulih mematikan ekonomi masyaarakat kecil. Hal ini tampaknya disampaikan saat Pemerintah mulai mengoperasionalkan.
Berikut profil Ridho Yahya yang viral karena menyebutkan jalan tol Indralaya-Prabumulih akan mematikan ekonomi masyarakat.
Ridho Yahya menyebut kehadiran jalan tol Indralaya-Prabumulih mematikan ekonomi kota Prabumulih. Dia mengungkapkan operasional jalan tol bisa menghidupkan namun kemudian ada juga khawatiran mengkhawatirkan jika ada ekonomi masyarakat terutama pedagang yang mati.
Ridho disebut juga sempat mengusulkan mengenai rest area di kota Prabumulih nan tidak teralisasikan dalam pembangunan jalan tol tersebut.
Baca Juga:Emak-Emak Aksi Gantungkan BH di Pagar Kejati Sumsel, Kecewa Usut Korupsi KONI Tebang Pilih
Alasan Ridho mengungkapkan jika kekhawatiran ekonomi yang mati karena pergerakan lalu lintas yang seharusnya mengarah ke baturaja atau OKU raya tidak lagi masuk ke kota Prabumulih. Hal ini membuat pedagang di kota Prabumulih terancam kehilangan potensi ekonomi
Adik Wakil Gubernur Sumsel ini pun ramai dibahas di media sosial. Berikut profil Ridho Yahya yang juga sempat viral karena bersetegang dengan mahasiswa yang menggelar demonstrasi di DPRD Prabumulih.
Diketahui ada belasan mahasiswa Politeknik Energi dan Mineral Akademi Minyak dan Gas Bumi (PEM Akamigas) Cepy asal Prabumulih, Sumsel. Mereka dipulangkan (dirumahkan) pihak kampus karena menunggak pembayaran UKT yang seharusnya ditanggung oleh Pemkot Prabumulih.
Ridho Yahya diketahui kelahiran 3 Januari 1962. Dia merupakan Wali Kota dua periode masa jabatan 2013-2018 dan 2018-2023.
Ia juga pernah menjabat sebagai Wakil Wali Kota Prabumulih periode 2008-2013 berpasang dengan Rachman Djalili.
Baca Juga:Seniman Dan Budayawan Sumsel 'Geruduk' Kantor Gubernur Herman Deru Tuntut Hal Ini
Kekinian ia pun disebut ingin maju sebagai calon gubernur Sumsel pada Pilgub 2024 mendatang.
Ridho Yahya merupakan salah satu calon tunggal dari 8 kabupaten/kota se-Indonesia pada Pilkada Serentak 2018.