SuaraSumsel.id - Harga kebutuhan pokok atau sembako saat ini masih tergolong naik. Setidaknya setelah mengalami kenaikan harga telur ayam yang mencapai Rp32.000 per kilogram (Kg), ternyata mulai mengalami penurunan.
Namun karena kenaikan harga telur ayam sejak Juni atau di momen lebaran Idul Adha lalu, hingga kekinian mengakibatkan pedagang merugi. Pasalnya telur ayam tersebut banyak membusuk.
Salah seorang pedagang telur di Pasar Kuto, Yusman mengatakan, harga turun secara berangsur-angsur karena sepi pembeli sehingga banyak telur yang busuk.
“Sekarang harganya Rp27.000, baru sekitar seminggu ini turun sedikit-sedikit, terlalu lama disimpan pun telur busuk, karena pembeli juga sepi,” katanya.
Baca Juga:Kepulan Asap Pekat Menebal, Kebakaran Lahan Gambut di Sumsel Meluas
Pedagang telur lainnya di Pasar KM 5, Heni mengatakan, kenaikan harga didapatkan dari distributor, bukan dari pedagang secara langsung.
“Kalau distributor naik, kami naik juga harganya, kalau turun ya turun juga, kita kan tidak mungkin jual barang tapi rugi,” katanya.
Harga telur turun, harga daging ayam potong naik dari sebelumnya Rp25.000 menjadi Rp33.000 per Kg.
“Pasokan cukup, tapi harganya memang naik, sehari kita habis 80 Kg, kalau rame 100 Kg karena ada langganan,” katanya melansir Sumselupdate.com-jaringan Suara.com
Baca Juga:KPU Umumkan 4 Mantan Narapidana Masuk Daftar Caleg DPRD Sumsel