Kedai Kopi Agam Pisan, Geliat Kopi Lokal Naik Kelas Bersama BRI

Iyan Muhazan, Owner kopi Agam Pisan dibutuhkan mental sekaligus pelaku industri kopi nan melek hal-hal yang menjadi syarat UMKM naik kelas.

Tasmalinda
Jum'at, 26 Mei 2023 | 09:46 WIB
Kedai Kopi Agam Pisan, Geliat Kopi Lokal Naik Kelas Bersama BRI
Kopi Agam Pisan di Palembang, Sumatera Selatan [Suara.com/Tasmalinda]

SuaraSumsel.id - Sumsel menjadi provinsi dengan kebun kopi terluas di Indonesia. Hal ini yang membuat pelaku bisnisnya terutama UMKM tertantang agar bersaing, naik kelas sekaligus tembus pasar internasional.

Karena itu, menurut Iyan Muhazan, Owner kopi Agam Pisan dibutuhkan mental sekaligus pelaku industri kopi nan melek hal-hal yang menjadi syarat UMKM naik kelas.

Terpilih mewakili kota Palembang sebagai pengusaha muda brilian BRI, Iyan mengungkapkan UMKM komoditi kopi di Palembang memiliki tantangan tersendiri. Selama enam bulan mendapatkan pendampingan bisnis dari BRI, Iyan mengungkapkan banyak hal yang diperoleh dari kelas mentoring tersebut.

Dia menyebut, hal yang paling penting diperhatikan UMKM komoditas kopi adalah legalitas, manajemen keuangan, menciptakan pasar, dan ide bisnis yang berbeda dan kreatif.

Baca Juga:Korupsi Dana Hibah KONI Sumsel Rp 37 Miliar, Ketua Cabor Bergantian Diperiksa Kejati

“Selama 6 bulan mendapatkan pendampingan BRI, banyak belajar bisnis mentoring. Edukasi dan berbagi (sharing) bagaimana kelola pendanaan yang tepat, sehingga menjadikan brand lokal menjadi brand nasional dan internasional,” ujarnya kepada Suara.com belum lama ini.

Dia mengungkapkan mentoring bisnis UMKM sangat diperlukan. Pendampingan BRI juga menciptakan aktivasi dalam event lokal, nasional dan dalam waktu dekat akan mengikuti brilian preneur agar tembus pasar ekspor.

“BRI juga memberikan memberikan pembiayaan, pendanaan sekaligus bagaimana mengelolanya dengan maksimal,” sambung Iyan yang juga berprofesi sebagai barista profesional.

Kopi Agam Pisan sendiri berada di naungan PT Agam Kopi Berjaya yang menjalankan dua mode bisnis, yakni b to b dan b to c. Bisnis to Bisnis (b to b) dijalankan dengan menjalin kerjasama pada pelaku bisnis.

“Selain memproduksi biji kopi sendiri, kami pun menjual dalam bentuk biji kopi kepada pelaku bisnis kopi lainnya dengan memberikan fasilitas pelatihan barista, mengembangkan menu. Biji kopi kami asli Sumsel, yakni dari Lahat, Pagar Alam, OKU Selatan dan Semendo Muara Enim,” terang Iyan.

Baca Juga:Kepala Daerah di Sumsel Mulai Mundur dari Jabatan Karena Daftar Caleg, Incar Kursi DPR

Sedangkan B to C, cenderung bagaimana mengenalkan kopi kepada konsumen dengan cara beda dan lebih kreatif. Misalnya Agam Pisan berani dengan hastag kopi di pasar tradisional.

Konsep ini seolah mengenalkan kopi bukan hanya sebagai komoditas berkelas atau mewah. “Hashtag kopi di pasar, menjadikan kopi Agam Pisan sebagai kedai kopi millenial di tengah-tengah pasar tradisional, dengan pemandangan yang natural Sungai Musi, Jembatan Ampera. Merasakan rasa ngopi nan benar-benar berada di Palembang,” ungkap ia.

Kopi Agam Pisan di Palembang, Sumatera Selatan [Suara.com/Tasmalinda]
Kopi Agam Pisan di Palembang, Sumatera Selatan [Suara.com/Tasmalinda]

Dengan konsep beda ini, kopi Agam Pisan ingin menyampaikan pesan jika bisnis kopi ialah terletak dari kualitas kopinya dan ide dalam menyampaikan kenikmatan ngopi dengan cara kreatif.

“Dengan harga kopi nan terjangkau dan lokasi di pasar tradisional, seolah mematahkan image jika kopi harus tempat-tempat instagramable. Ngopi ya rasakan kopi,” imbuhnya.

Dengan pendampingan BRI, Iyan berharap makin banyak UMKM kopi naik kelas. “Pengalaman saya ini, soal legalitas. Sering kita mengabaikan, padahal seperti Nomor induk berusaha (NIB) sampai dengan haki sangat penting, dan BRI membantu hal tersebut,” ujarnya.

Manajemen keuangan yang baik, mental pengusaha yang terus diasah, sekaligus ide bisnis yang kreatif menurut Iyan akan lebih banyak UMKM kopi di Palembang bisa bergeliat dan siap bersaing. “Dengan UMKM yang sudah matang, dan siap naik kelas, akan memudahkan jika ada investasi, sampai menjawab tantangan bisnis ke depan,” pungkas Iyan.

Berita Terkait

Korban tersebut berinisial FP yang diketahui baru berusia 15 tahun, merupakan warga Kalidoni Palembang.

sumatera | 14:38 WIB

Program Mini Gerai sudah mulai dilaksanakan sejak bulan November 2022 di Sumatera.

sumsel | 16:46 WIB

Pembasahan gambut di masing-masing lokasi tersebut berlangsung hingga 10 hari ke depan kemudian berlanjut ke lokasi lainnya sesuai peta perencanaan.

sumsel | 16:34 WIB

Kapolsek SU II Kompol Bayu Arya SH melalui Kanit Reskrim Iptu Andrian membenarkan peristiwa tersebut

sumsel | 15:04 WIB

Kejari mengaku pihaknya sudah telah berupaya dan mencoba semaksimal mengembalikan kerugian negara ke kas negara kembali.

sumsel | 14:25 WIB

Lifestyle

Terkini

Pembasahan gambut di masing-masing lokasi tersebut berlangsung hingga 10 hari ke depan kemudian berlanjut ke lokasi lainnya sesuai peta perencanaan.

News | 16:34 WIB

Kapolsek SU II Kompol Bayu Arya SH melalui Kanit Reskrim Iptu Andrian membenarkan peristiwa tersebut

News | 15:04 WIB

Kejari mengaku pihaknya sudah telah berupaya dan mencoba semaksimal mengembalikan kerugian negara ke kas negara kembali.

News | 14:25 WIB

Tokoh masyarakat adat Sumsel menilai gelar Semende tidak boleh diberikan kepada mereka yang tidak punya silsilah adat Tunggu Tumbang.

News | 11:31 WIB

Informasi yang disampaikan pihak pelapor Rina Tarol, pejabat Bank Sumsel Babel sudah tiga kali dipanggil penyidik, namun tidak datang.

News | 10:46 WIB

Kejaksaan akan segera mengungumkan tersangka kasus korupsi dana hibah KONi Sumsel.

News | 18:29 WIB

Pelaku dan korban ini adalah pasangan kekasih atau berpacaran. Modus penganiayaan sendiri, karena pelaku cemburu dengan korban, ungkap Kompol Bayu

News | 18:03 WIB

Pada 2 musim terakhir BRI telah menjadi sponsor BRI Liga 1.

News | 15:30 WIB

"Aku berjanji akan datang ke Indonesia lagi, bersama member-member yang lainnya," pungkasnya.

Lifestyle | 19:14 WIB

Dinas Perkebunan juga sudah mengenalkan upaya peremajaan dengan cara sambung pucuk batang.

Lifestyle | 18:59 WIB

Kuasa hukum dan sanak saudara pelaku mendatangi Pengadilan Negeri (PN) Palembang guna mengajukan gugatan praperadilan terhadap Direktur Ditreskrimum Polda Sumsel.

News | 18:48 WIB

Pelaku UMKM kue dan lauk di Palembang ini mengeluhkan kenaikan harga telur dan daging ayam yang tinggi.

News | 18:07 WIB

Kabag Agama Biro Kesra Sumsel Sunarto mengimbau para calon haji untuk saling menjaga dan membantu sesama.

News | 17:28 WIB

Pendapatan Asli Daerah (PAD) kota Palembang, Sumatera Selatan berasal dari tiga sektor pajak terbesar ini.

Lifestyle | 14:19 WIB

Saat ini tim penyidik pidsus Kejati Sumsel, masih terus berkoordinasi dengan lembaga Badan Pemeriksa Keuangan dan Pembangunan (BPKP) Sumsel.

News | 13:59 WIB
Tampilkan lebih banyak