SuaraSumsel.id - Pasar murah yang digelar Pemerintah Kota (Pemkot) Palembang ternyata tidak menarik antusias warga. Hal ini disebabkan karena harga jual sembako hampir sama dengan di pasaran.
Jikapun berbeda hanya sekitar Rp500-Rp1.000. Salah satu warga, Habsi mengaku tidak terlalu tertarik dengan pasar murah yang digelar oleh Pemkot Palembang. Pasar murah atau bazar pasar murah tersebut tidak menjual harga sembako yang murah.
Meski digelar secara bergiliran di 18 kecamatan, namun tetap pengunjung pasar murah tersebut sepi.
Wakil Wali Kota Palembang Fitrianti Agustinda juga membenarkan hal ini. Dia mendapati pasar murah yang digelar di halaman Kantor Lurah 9 Ilir Kecamatan Ilir Timur (IT) III terdapat harga komoditas yang sama seperti di jual di pasaran.
Baca Juga:Heboh Ajaran Raja Adil di Sumsel, Tasawuf Makom Hakiki Mutlak yang Ingin Satukan Agama Menjadi Islam
Misalnya harga gula yang di pasar murah jual Rp13.500 per kilogram, ternyata tidak memiliki selisih yang jauh dengan harga komoditas di pasaran.
Dia pun meminta mengevaluasi hal tersebut.
“Ini kita minta ke Dinas Perdagangan (Disdag) untuk evaluasi, kenapa harga tidak ada bedanya,” imbuh Fitri.
Pasar Murah Bazar Ramadhan yang telah dibuka sejak pukul 07.00 Wib ini ternyata tidak dipadati warga.
“Inikan operasi pasar murah, tentunya harga harus lebih murah dari pasar, kalau hanya selesih Rp 500 atau Rp 1.000 tentu orang akan malas,” tegasnya.
Kepala Dinas Perdagangan Kota Palembang Raimon Lauri berkilah telah meminta distributor agar menjual jauh di bawah harga pasar.