SuaraSumsel.id - Berdasarkan pengakuan para pedagang di beberapa pasar tradisional Palembang, sejak Minyak Goreng KITA lenyap sejak hampir dua bulan ini.
Minyak Goreng KITA yang merupakan minyak subsidi dari pemerintah ini dijual Rp15.000 per liter, tapi sekarang langka di pasaran.
Di pasaran, harga minyak goreng kemasan bantal dan premium naik menjadi Rp18.000 – Rp21.000 per liter. Hal ini terjadi sejak minyak KITA hilang di pasaran dan masyarakat beralih beli minyak goreng premium.
Salah seorang pedagang di Pasar 26 Ilir, Rudi mengatakan, harga minyak goreng naik cukup signifikan sejak Januari 2023.
Baca Juga:6 Tersangka Teroris Jaringan Jamaah Islamiyah Sumsel Ditangkap di Pulau Sumatera Dan Jawa
“Kami membeli dari distributor memang harganya sudah naik, jadi kami naikkan juga harganya,” katanya.
Ketersediaan minyak KITA yang lenyap di pasaran ini membuat masyarakat beralih ke minyak kemasan biasa dan premium. “Biasanya orang yang beli minyak KITA, jadi beli minyak kemasan bantalan dan premium,” katanya.
Selain itu, harga beras pun naik. Meski tidak sesignifikan minyak goreng namun harganya naik sebanyak Rp10.000 – Rp20.000 per 20 kilogram.
Kepala Dinas Perdagangan Kota Palembang Raimon Lauri mengatakan, dari sisi stok minyak goreng di tingkat distributor aman.
“Terjadinya kenaikan harga ini lantaran distribusi Minyak KITA ini pasokan berkurang, biasanya dijual Rp15 ribu per liter,” katanya.
Baca Juga:Sumsel Darurat Fedofil, Dua Pria Tersangka Cabul Ditangkap: Modus Iming Iming Uang Pada Korban
Dinas Perdagangan Kota Palembang tidak mengetahui secara pasti berkurangnya distribusi Minyak KITA ini. “Karena ini merupakan minyak subsidi program pemerintah pusat, tapi kita berharap distribusi kembali normal agar harga stabil,” katanya.
Meskipun di Palembang ada pabrik Indokarya Internusa yang memproduksi minyak goreng KITA ini namun menurutnya distribusinya tidak hanya Palembang.
“Kami sudah tegaskan agar distribusi ke Palembang lebih diprioritaskan,” katanya melansir sumselupdate.com-jaringan Suara.com.