SuaraSumsel.id - Sejumlah ASN, tenga honorer di Pemerintahan Kota (Pemkot) Palembang Sumatera Selatan (Sumsel) belum terima gaji meski sudah melewati tanggal 1. Hal ini diakui mengalami keterlambatan dibandingkan bulan-bulan sebelumnya.
Sekretaris Daerah Ratu Dewa memastikan segera membayarkan gaji Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkungan pemerintah kota setempat pada pekan ini.
"Sehari atau dua hari ini akan dibayarkan gaji ASN itu. Keterlambatan pembayaran gaji ini karena tanggal 1 Januari 2023 adalah hari libur Tahun Baru di samping akhir tahun kita tutup buku," kata Sekda Ratu Dewa.
Saat ini masing-masing organisasi perangkat daerah (OPD) atau dinas di Lingkungan Pemkot Palembang sedang mengusulkan kebutuhan gaji ke Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD).
Baca Juga:BI: Inflasi Akhir Tahun Sumsel Naik Karena Kenaikan Harga BBM, Namun Terkendali
Ada OPD yang sudah mengusulkan pembayaran gaji sebelum tutup buku, tapi ada juga saat tutup buku baru mengusulkan sehingga memerlukan proses dalam administrasi keuangan.
"Saya akan pantau langsung soal pembayaran gaji ASN, termasuk gaji para tenaga honor di masing-masing OPD," katanya.
Pemkot Palembang tidak akan menunda pembayaran gaji ASN tersebut karena itu hak mereka, kecuali ada hal-hal yang prinsip yang tidak bisa direalisasikan.
"Prinsipnya saya tak menginginkan keterlambatan gaji ASN ini. Sebab itu saya meminta BPKAD segera memprosesnya dan menyalurkan ke bendahara masing-masing OPD," ujarnya.
Berdasarkan data terkini jumlah pegawai/ASN di lingkungan Pemkot Palembang mencapai 11.070 orang, belum termasuk pegawai honor.
Baca Juga:Pelaku Pemerkosaan Hanya Divonis 10 Bulan, Ortu Korban di Sumsel Minta Jokowi Tegakkan Keadilan
Namun, Sekda juga meminta ASN dapat terus meningkatkan kinerja dan tidak bekerja monoton atau hanya sekadar mengisi daftar hadir pagi, siang, dan sore, tapi harus mengubah kebiasaan itu dengan semangat kerja , tidak bersifat linear tapi harus ada nuansa baru, semangat baru untuk menciptakan inovasi baru.
"Memang butuh waktu untuk mengubah kebiasaan pegawai itu, tapi perlu terus didorong agar mampu bekerja dengan baik dengan menciptakan inovasi-inovasi baru," katanya [ANTARA]