Mirip Ryan Dono, Pria di Palembang Batal Nikah H-1 Sebab Mahar Kurang Rp700 Ribu

Seperti Ryan Dono yang batal menikah, di Palembang Sumatera Selatan, Anjes, juga batal nikah karena mahar kurang dari Rp700 ribu.

Tasmalinda
Sabtu, 24 Desember 2022 | 10:39 WIB
Mirip Ryan Dono, Pria di Palembang Batal Nikah H-1 Sebab Mahar Kurang Rp700 Ribu
Ilustrasi pernikahan. Mirip cerita Ryan Dono, pria di Palembang batal menikah karena mahar kurang Rp700 ribu (Pexels/Trung Nguyen)

SuaraSumsel.id - Pernikahan yang batal karena persyaratan mahar yang belum dipenuhi mirip cerita Ryan Dono juga dialami pria di Palembang, Sumatera Selatan (Sumsel).  Seorang pria di Palembang, yang diketahui bernama Anjes juga batal menikah karena mahar kurang Rp700 ribu.

Cerita ini pun kemudian viral di media sosial, Tik Tok. Keluarga pengantin pria pun membenarkan cerita yang viral tersebut. Pria di Palembang, Anjes batal menikah tepat h-1 saat akad nikah karena mahar yang diberikan kepada pihak keluarga pengantin wanita kurang Rp700 ribu.

Pernikahan yang seharusnya berlangsung pada 18 Desember lalu, dibatalkan h-1 oleh pihak keluarga pada tanggal 17 Desember 2022.

Kakak calon pengantin laki-laki, Elsa mengakui jika cerita viral tersebut sebagai bentuk kekesalan keluarga yang tersinggung karena pernikahan batal. Padahal pihak keluarga sudah memberikan kesepakatan mahar yang telah disepakati.

Baca Juga:Arus Lalu Lintas Nataru 2023 Bakal Naik 200 Persen, Ini Titik Rawan Macet di Sumsel

Elsa merupakan sosok yang mengenalkan calon pengantin perempuan, Dona yang tidak lain ialah rekan kerja di sebuah mal di Palembang. Karena menilai Dona sebagai wanita yang baik, taat salat dan perhatian, Elsa pun menjodohkan pada adiknya, Anjas.

Dona dan Anjas kemudian dikenalkan, dan saling menyukai lalu sepakat menikah. Rencana pernikahan pun direncanakan kedua keluarga. Pihak kedua keluarga pun sudah dua kali melakukan pertemuan, keluarga Dona dan Anjas telah menyepakati nilai maharnya.

"Ini kami dari pihak pria. Jadi gini ceritanya. Adik aku (Anjas) kan aku kenalkan sama wanita itu, karena wanita ini memang kawan aku waktu bekerja di PTC Mall. Iya selama aku kenal dia, aku lihat atau aku perhatiin wanita ini baik, ibadahnya pun bagus. Mau dibilang salat, dia salat, makanya aku berani ngenalin dia sama adik aku," tulis narasi video viral itu. 

Pada pertemuan tersebut kedua keluarga memutuskan nilai mahar sebesar Rp35 juta, emas 2 suku dan uang untuk ibunya Rp 5 juta..

"Uang tersebut, di luar dari anter-anteran (seserahan) keluarga pria ke wanita," terang Elsa.

Baca Juga:Sumsel Jadi Pilot Project Kemitraan Biomassa PLTU Mulut Tambang

Pihak keluarga Anjas pun akhirnya memberikan uang Rp 35 juta sesuai kesepakatan. Waktu yang semakin mendekat, pernikahan ternyata belum didaftarkan ke KUA karena kurang uang Rp 5 juta (dari kesepakatan awal). Uang Rp 5 juta ini pun belum juga diterima sang ibu, orang tua mempelai wanita.

Pihak mempelai laki-laki kaget, karena pernikahan belum dibatalkan ke KUA hanya karena uang kurang Rp5 juta tersebut. Saat waktu makin mendekat, Dona pun makin meminta keluarga Anjas menambah kepeluan akad nikah, urus surat nikah mencapai Rp 3,4 juta.

"Pihak wanita minta lagi uang untuk akad, beli ayam kampung sepasang dengan harga Rp 1,5 juta sama anter anteran (seserahan) Rp 700 ribu sama uang untuk ngurus buku nikah Rp 1,2 juta," jelas Elsa.

Upaya memenuhi keinginan mempelai wanita pun diikuti. Sampai dengan h-1 waktu menikah, si mempelai perempuan Dona menagih kekurangan yang diakumulasikan Rp6,7 juta.

Pihak mempelai laki-laki hanya memberikan Rp 6 juta yang sisanya kemudian dijanjikan akan disusulkan.

"Pas H-1 pihak wanita minta uang yang kurang Rp 6,7 juta. Dikasihlah sama orang tua aku (saya) tadi Rp 6 juta, kurang Rp 700 ribu. Maksud hati orang tuaku tadi pegang saja dulu uang Rp 6 juta itu, sementara Rp 700 ribu nya nanti dikasih lagi," terangnya.

Cerita ini pun kemudian viral di media sosial, karena keluarga mempelai laki-laki kesal dan tersinggung. Namun pihak keluarga wanita bereaksi. Pihak keluarga wanita mengungkapkan jika mempelai laki-laki yang lebih dahulu memutuskan pernikahan tersebut.

Di media sosial Facebook bernama Novia Roha diketahui jika dia mengungkapkan perihal pernikahan yang batal karena mahar kurang dari kesepakatan awal.

Dengan menggunakan bahasa Palembang, dia kesal karena pihak keluarga mempelai pria terus menerus menyalahkan pihak keluarga wanita.

"Dak sudah2 Dy nyalahkan betine.. (tidak kesudahan, ia mengalahkan keluarga wanita. Salah dye dwik npe maen batal lah tau sdh TTD hitam di atas putih (salah dia sendiri kenapa membatalkan, padahal sudah ada kesepakatan)," ujarnya dan banyak pula netizen yang menyadari jika perihal ini merupakan jawaban dari keluarga wanita atas pernikahan yang batal akibat mahar yang kurang Rp700 ribu.

"Reti ny dye yg nak mintak kan. Di Iyo Ken kau dak terimo nak Mak Mano cerito. (Artinya, dia yang mau minta pembatalan nikah, kenapa dia sendiri yang tidak terima dengan pembatalan. Bagaimana ceritanya,)" tanya wanita ini.

"Masalah kecik tu tuntas Ken dlu secara kekeluargaan kalu. Kalo masalah EMG dak biso di tuntas Ken. Masalah kecik di besak ke Yo jadi pasti, (masalah kecil bisa diselesaikan secara kekeluargaan, jika memang masalah dak bisa diselesaikan. Masalahnya, masalah kecil dibesar-besarkan, maka pasti menjadi-jadi)," ujarnya.

"kek Lanang ny diam be. Harus ny dyo yg didik betino. Namo ny Lanang tu nak jdi imam. Brrti dyo tu berhak ngomg yg agak bagus. Npo laju manjang urusan ny. Heran aq.. Salah dwek npo asal maen batal. Batal jg sdh TTD . (seperti laki-laki yang selama ini diam saja. Harusnya dia mendidik wanita. Laki-laki akan menjadi imam, berarti sebagai yang berhak berbicara dengan rada bagus. Kenapa urusannya makin panjang (viral). Heran saya. Salah sendiri, kenapa membatalkan pernikahan, pembatalan juga sudah tanda tangan)", terangnya.

"Aq ksh recoment ye. Cobo kau sah Ken dlu kmren JD dak nyesal edop kau. Dak ke berotokan kau sepnjngan.. (Saya kasih saran ya, coba kamu sah kan pernikahannya, sehingga tidak menjadi penyesalan sepanjang hidup. Tidak ungkit-ungkit terus)," sambungnya.

"Anak gadis Yo seharus ny emng mahal coy kalo kau mampu nuruti kendak nyo. Kalo dak mampu npo dak jujur be. Kalo emng kan batal npo dak dari tunangan kmren nak nggu hari H 1 baru ksh kabar jam 2 Dalu plok njuk kabar. (Anak gadis memang harus mahal bung, jika tidak mampu memenuhi, malah lebih baik jujur saja. Kenapa juga tidak dari tunangan saja dibatalkan, kenapa harus menunggu h-1, kasih kabar tengah malam jam 2, di hari h)," terang wanita ini.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini