SuaraSumsel.id - Bank Indonesia Perwakilan Sumatera Selatan (Sumsel) mengungkapkan telah menyiapkan uang kartal sekitar Rp 3,1 triliun yang dipergunakan bagi kebutuhan masyarakat saat libur natal dan tahun baru atau Nataru 2023 ini.
Jumlah uang ini lebih rendah dibandingkan tahun lalu yang mencapai Rp 3,3 triliun. Hal ini disebabkan perkiraan uang kartal telaah mempertimbangkan perbankan di area Sumatera Bagian Selatan (Sumbagsel) dengan antisipasi uang di ajungan tunai mandiri (ATM).
Deputi Direktur BI Sumsel, Nurcahyo Heru Prasetyo mengungkapkan kesiapan BI Sumsel menyediakan uang kartal memang lebih rendah dibandingkan tahun lalu. Pertimbangannya karena beberapa hal.
"Antisipasi kebutuhan uang kartal untuk di ATM dan penyaluran bantuan sosial untuk beberapa bank pelaksana, serta adanya hari libur Natal 2022 dan tahun baru 2023 yang relatif lebih singkat," jelasnya dalam siaran pers yang diterima Suara.com.
Baca Juga:Sering Rawan, Komunitas Maritim Jaga Perairan Sumsel Kembali Diaktifkan
Untuk memenuhi kebutuhan uang kartal di wilayah Jambi, Bengkulu dan Bangka Belitung jelang Natal 2022 dan tahun baru 2023, Kantor Perwakilan Bank Indonesia Sumsel juga telah mendistribusikan lebih awal uang kartal melalui masing-masing Kantor Perwakilan Bank Indonesia di wilayah tersebut yakni total sekitar Rp3,1 triliun.
"Dana tersebut dipersiapkan untuk penarikan secara tunai melalui kantor layanan dan mesin ATM perbankan," sambung ia.
Bank Indonesia mengantisipasi kebutuhan uang tunai dan kegiatan transaksi sistem pembayaran menjelang Natal 2022 dan tahun baru 2023 dengan mempersiapkan layanan kas, baik melalui jaringan kantor Bank Indonesia maupun jaringan perbankan, dan infrastruktur sistem pembayaran nontunai yang lancar dan terjaga.
Untuk wilayah Provinsi Sumatera Selatan, Kantor Perwakilan Bank Indonesia Sumsel bersinergi dengan perbankan menyiapkan sejumlah 252 titik penukaran di kantor cabang bank umum. Untuk memastikan kegiatan transaksi non tunai berjalan dengan lancar dalam mendukung kegiatan ekonomi masyarakat, Bank Indonesia juga terus mengoptimalkan sistem pembayaran nontunai yang diselenggarakan oleh Bank Indonesia melalui Sistem Bank Indonesia Real Time Gross Settlement (BI-RTGS) dan Sistem Kliring Nasional Bank Indonesia (SKNBI).
Bank Indonesia juga terus berkoordinasi dengan peserta sistem pembayaran guna memastikan optimalnya kegiatan sistem pembayaran, serta senantiasa menghimbau perbankan agar terus meningkatkan layanan penukaran uang kartal bagi masyarakat.
Baca Juga:Ini Lokasi 10 Gudang Penampungan Solar Ilegal di Sumsel yang Digerebek
Bank Indonesia menghimbau masyarakat yang ingin melakukan penukaran uang untuk menukarkan uangnya di lokasi penukaran resmi guna mencegah risiko uang palsu dan untuk menjaga kualitas uang.
"Bank Indonesia juga mengajak masyarakat untuk senantiasa mengenali ciri-ciri keaslian Rupiah dan merawat uang Rupiah sebagai bentuk Cinta Rupiah, menjaga Rupiah yang merupakan simbol kedaulatan negara, alat pembayaran yang sah dan pemersatu bangsa sebagai bentuk Bangga Rupiah, dan mengenal fungsi Rupiah dalam konteks mendorong aktivitas perekonomian sebagai bentuk Paham Rupiah," pungkasnya.