Serangan Beruang Ke Pemukiman Warga di Pagar Alam Sumsel Disebut BKSDA Karena Musim Durian

Selama periode musim durian, pihaknya cukup banyak menerima pelaporan dari warga Kota Pagar Alam dan sekitarnya.

Tasmalinda
Kamis, 29 September 2022 | 13:27 WIB
Serangan Beruang Ke Pemukiman Warga di Pagar Alam Sumsel Disebut BKSDA Karena Musim Durian
ilustrasi buah durian. Musim durian disebut BKSDA picu beruang masuk ke pemukiman warga Pagar Alam Sumsel. [Pexels.com]

SuaraSumsel.id - Balai Konservasi Sumber Daya Alam BKSDA (Sumsel) mengungkapkan jika konflik melaporkan konflik warga dengan beruang madu atau Helarctos malayanus di Kota Pagaralam dan sekitarnya yang terjadi belakangan ini, dipicu oleh musim panen durian.

Kepala BKSDA Wilayah II Lahat Martialis Puspito  mengatakan konflik tersebut telah berlangsung sekitar dua pekan terakhir di bulan September, yang diketahui merupakan periode berlangsungnya panen durian di daerah setempat.

Selama periode itu, pihaknya cukup banyak menerima pelaporan dari warga Kota Pagaralam dan sekitarnya termasuk Kabupaten Lahat, yang sering mendapati jejak beruang madu berkeliaran di sekitar kebun mereka.

Martialis menjelaskan, secara peta kontur konflik warga dengan beruang di dua daerah tersebut sangat mungkin terjadi, karena sebagian besar masih terdapat kawasan hutan lindung yang menjadi habitatnya.

Baca Juga:Pilu! Sepekan Dua Bayi di Sumsel "Dibuang" Orang Tua Karena Desakan Ekonomi

“Terbaru, bahkan sekitar dua hari yang lalu ada seekor beruang masuk ke rumah warga di Kecamatan Dempo Utara, Pagaralam untuk mencari makan, karena diketahui rumah itu juga menyimpan hasil panen durian,” kata dia melalui saluran telepon.

Masa panen durian yang berlangsung saat ini menjadi salah satu indikator utama mereka hingga keluar dari kawasan hutan menyasar permukiman penduduk.

"Ya, itu (musim panen durian) salah satu yang memantik beruang madu keluar dari sarangnya, karena pengamatan kami biasanya mereka paling berada melintas di sekitar kebun warga yang berbatasan dengan hutan," ujarnya.

Upaya penanggulangan dilakukan dengan mendirikan papan sosialisasi dan menyiagakan petugas konservasi satwa ke beberapa lokasi yang kerap ditemukan jejak aktivitas beruang.

Pihaknya juga memasang satu unit perangkap besi berikut kamera pengawas, di antaranya di Dusun Sukarami, Muara Siban, Kecamatan Dempo Utara, lokaasi warga setempat rumahnya dimasuki beruang.

Baca Juga:Sumsel Belum Bebas Penyakit Rabies, Baru 8 Provinsi Bebas Rabies

“Belum ada yang tertangkap, sehingga alat perangkap itu dipasang sampai dipastikan tidak ada lagi aktivitas beruang di sekitar lokasi. yang pasti pendampingan kepada warga terus dilakukan oleh BKSDA,” pungkasnya. {ANTARA]

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini