SuaraSumsel.id - Universitas Muhamadiyah (UM) Palembang bersama Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sumsel membentuk tim penggiring untuk menyelamatkan gajah liar di Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU) Selatan agar tetap berada di habitatnya.
Ketua Tim UM Palembang untuk Penyelamatan Gajah Dr Asvic Helida mengatakan kegiatan ini dilakukan untuk mengajak masyarakat dalam upaya penanggulangan konflik gajah liar dengan manusia.
"Kita ketahui bersama ada masalah gajah liar yang masuk ke permukiman penduduk, bahkan merusak perkebunan warga di OKU Selatan, ini sering terjadi sehingga perlu ada upaya agar konflik tidak berkepanjangan," kata dia.
Oleh sebab itu, pihaknya membentuk tim berjumlah lebih dari 100 orang yang melibatkan BKSDA Sumsel, Jejak Bumi Indonesia dan Pemkab OKU Selatan serta masyarakat sekitar untuk menggiring kawanan gajah liar ke tempat yang aman.
Baca Juga:KPK Terus Sasar Kasus Korupsi BUMD PT Sriwijaya Mandiri Sumsel, Kepala BPKAD Diperiksa
Dia menjelaskan, tim yang telah dibentuk ini diberikan pelatihan agar penggiringan atau pemindahan gajah ke kawasan Suaka Margasatwa Gunung Raya, Kabupaten OKU Selatan berjalan maksimal.
"Pentingnya pembentukan tim dan pelatihan ini guna mempersiapkan sumber daya manusia sehingga proses penggiringan nanti berjalan sesuai harapan," jelasnya.
Camat Buay Pemaca, OKU Selatan, Sainal Sagiman mengungkapkan bahwa kawanan gajah liar yang merusak tanaman warga ini merupakan permasalahan lama yang terjadi hampir setiap tahun.
"Khusus di wilayah kecamatan kami gajah liar telah merusak dan memakan padi milik warga Desa Sumberingin dan sejumlah areal sawah lainnya," ungkapnya.
Warga harus ekstra berhati-hati saat beraktivitas di perkebunan karena kawanan gajah, ewaktu-waktu dapat kembali masuk ke permukiman dan kebun warga di daerah itu.
Baca Juga:Fakta-Fakta Jalinsum Sumsel, Lokasi Perampokan Bersenpi Gasak Uang Ratusan Juta
"Dengan dibentuknya tim penggiring ini diharapkan dapat menyelesaikan masalah gajah liar di OKU Selatan," harapnya.