SuaraSumsel.id - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) tampaknya terus menargetkan (sasar) penyelidikan kasus indikasi korupsi di tubuh BUMD milik Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumatera Selatan.
KPK tengah berupaya meningkatkan penyelidikan pada tingkat penyidikan atas dugaan penyalahgunaan kewenangan dalam kerjasama di BUMD PT Sriwijaya Mandiri Sumsel.
Berdasarkan keterangan pers yang diterima KPK tengah memerika dua saksi, di antaranya kepala BPKAD Pemperov Sumsel, Ahmad Mukhlis.
Selain Ahmad Mukhlis, juga ada manajer Ops PT Adira Persada Sejahtera, Elka Mychelisda.
Baca Juga:Fakta-Fakta Jalinsum Sumsel, Lokasi Perampokan Bersenpi Gasak Uang Ratusan Juta
“Hari ini (20/9/2022) penyidik KPK melakukan pemeriksaan saksi dalam dugaan korupsi di BUMD Provinsi Sumsel, atas nama Elka Mychelisda Manajee Ops PT Adara Persada Sejahtera dan Ahmad Mukhlis Kepala BPKAD Pemprov Sumsel,” kata juru bicara KPK Ali Fikri dalam keterangan tertulis, Selasa (20/9/2022).
“Pemeriksaan dilakukan di gedung Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK),” tambah jubir.
KPK pun mengklaim sudah memeriksa sejumlah saksi dalam kasus ini.
Menambah BUMD Sumsel Terjerat Korupsi
BUMD PT. Sriwjaya Mandiri Sumsel bukan BUMD pertama yang diperiksa atas kasus korupsi. Lembaga Kejaksaan Agung atau Kejati Sumsel juga pernah membongkar kasus korupsi di tubuh BUMD Sumsel.
Baca Juga:Sumsel Kembali Fokuskan Pembangunan Infrastuktur Usai Alokasikan Anggaran Bagi Covid-19
Di antaranya kasus jual beli gas PDPDE hilir yang menjerat mantan Gubernur Sumsel Alex Noerdin. Selain PDPDE Hilir, kasus korupsi lainnya juga ditemukan di BUMD Bank Sumsel Babel.
Polda Sumsel juga berhasil menyidik kasus korupsi pembangunan hotel oleh BUMD perhotelan Sumsel, Hotel Swarna Dwipa. Mantan Direktur Augie Bunyamin pun menjadi tersangka dan ditahan.