SuaraSumsel.id - Peristiwa duel berdarah terjadi di Pagar Alam, Sumatera Selatan akhir pekan lalu. Peristiwa ini bermula saat Sukisyati (50) emak-emak warga Jalan Lettu Hamid, RT 007/RW 003, Kelurahan Besemah Serasan, Pagaralam Selatan, tidak terima dinding rumahnya digedor-gedor tetanga pria yang tidak lain, Doni Candra Leka (35).
Karena emosi, emak-emak ini mengambil sebilah senjata tajam dan menghadiahi tetangga prianya tersebut dengan sabetan. Doni Candra Leka roboh bersimbah darah setelah terkena bacokan dan tusukan.
Akibat peristiwa tersebut, Sukisyati diciduk aparat di kediamannya sedangkan Doni Candra Leka harus mendapatkan perawatan lantaran luka serius yang dialaminya.
Kapolres Pagaralam AKBP Arif Harsono melalui Kapolsek Pagaralam Selatan Ipda Akhirudin mengungkapkan motif dari peristiwa duel berdarah ini dipicu tersangka tidak senang dinding rumahnya digedor-gedor oleh korban Doni Candra Leka dengan sepotong kayu.
Pada Rabu (14/9/2022) sekitar pukul 02.30 WIB, terjadi keributan di Simpang Gudang Tomo, Kecamatan Pagaralam Selatan, Kota Pagaralam yang melibatkan Doni Candra Leka dan Sukisyati serta suami.
Saat itu, ketiganya cekcok mulut yang dipicu karena tersinggung korban Doni Candra Leka memukul-mukul dinding rumahnya. Nyali Sukisyati tak ciut meski saat itu korban Doni Candra Leka sedang membawa satu potong kayu.
Melihat anaknya roboh mandi darah, ayah korban bernama Sopian melaporkan peristiwa penganiayaan itu ke petugas Mapolsek Pagaralam Selatan.
Melansir sumselupdate.com-jaringan Suara.com, anggota Unit Reskrim mendatangani kediaman Sukisyati dan suaminya di Jalan Lettu Hamid, RT 007/RW 003, Kelurahan Besemah Serasan, Kecamatan Pagaralam Selatan, Kota Pagaralam.
Kemudian pelaku dan barang bukti dibawa ke Mapolsek Pagar Alam Selatan untuk dilakukan pemeriksaan.
Baca Juga:Ketua Bawaslu Sumsel Disebut Terima Rp200 Juta, Aliran Korupsi Dana Hibah Bawaslu Muratara