SuaraSumsel.id - Pertandingan PSMS Medan melawan tuan rumah Persiraja di Stadion H. Dimurthala, Banda Aceh, Senin malam berujung kekecawaan. Setelah gagal digelar akibat lampu stadion padam, penonton pun membakar sejumlah fasilitas stadion tersebut.
Dikatakan Manajer PSMS Mulyadi Simatupang mengungkapkan klubnya kecewa karena berharap bisa bertanding sesuai dengan jadwal yang ada di liga dua. Peristiwa ini lebih karena ketidaksiapan tuan rumah menyelenggarakan pertandingan tersebut, karena alasan ketersediaan lampu.
"Benar-benar saya menilai ketidaksiapan dari tuan rumah menyelenggarakan pertandingan. Karena alasannya mati lampu disebabkan habisnya minyak atau solar," katanya melansir ANTARA>
"Jadi sudah kita sampaikan, sesuai dengan regulasi 2x30 menit kita tunggu, tidak juga dapat hidup (lampu), maka wasit memutuskan dibatalkan. Dan kita mengajukan protes tertulis kepada komisi pertandingan dan menurut komisi pertandingan juga, ini segera satu jam setelah dibatalkan akan dilaporkan ke LIB untuk mendapat arahan selanjutnya," tambahnya.
Baca Juga:Cuaca Sumsel Hari Ini: Palembang Hujan Ringan Pada Siang Hari
Pertandingan tersebut bener-benar tidak bisa digelar karena sekitar lima menit menjelang kick-off lampu stadion padam. Kedua klub sudah selama 2x30 menit (sesuai regulasi), lampu stadion tak kunjung menyala, sehingga pertandingan ini gagal terlaksana.
Hal itu kian ditegaskan pihak panitia pelaksana dalam sebuah pengumuman lewat pengeras suara di stadion.
"Kami mohon maaf, untuk pertandingan hari ini kita coba untuk reschedule besok. Jadi untuk semua yang sudah membeli tiket kita pastikan tidak membayar lagi," katanya.
"Mohon maaf semuanya kepada suporter kami mohon maaf sekali lagi. Karena ini semua sudah kehendak maha kuasa. Segala sesuatu yang sudah terjadi akan kita tanggung jawab," ucapnya lagi mengakhiri.
Setelah lewat dari 2x30 menit menanti, pemain dan official PSMS kembali ke hotel tempat mereka menginap .
Baca Juga:Jadwal Dan Jam Operasional LRT Sumsel Ditambah Mulai Hari Ini, Begini Perubahannya
Petugas Pemadam Kebakaran Banda Aceh akhirnya berhasil menjinakkan si jago merah setelah massa membakar Stadion H. Dimurthala karena kecewa atas pembatalan pertandingan Persiraja Banda Aceh versus PSMS Medan akibat lampu stadion mati menjelang pertandingan.
Petugas pemadam kebakaran Banda Aceh Yudi di Banda Aceh, Senin (5/9) malam, mengatakan bahwa pihaknya mengerahkan 3 unit armada pemadam untuk memadamkan api di dalam stadion.
"Kami kerahkan 1 unit damkar di depan dan 2 unit di dalam stadion," kata Yudi.
Pemadaman tersebut juga turut dibantu oleh personel TNI/Polri yang amankan pertandingan. Namun, 1 unit damkar di lokasi kejadian mengalami kerusakan akibat lemparan benda keras hingga membuat kaca depan pecah.
"Tidak tahu siapa yang melakukannya. Kasus ini sedang dalam penyelidikan pihak kepolisian," ujarnya.
Penonton laga Persiraja Banda Aceh versus PSMS Medan membakar sejumlah fasilitas Stadion H. Dimurthala di Lampineung, Aceh, karena kecewa laga tersebut batal akibat lampu stadion mati menjelang pertandingan, Senin malam.
Pantauan ANTARA menyebutkan massa pertama kali membakar papan sponsor, kemudian jaring gawang, bangku cadangan, hingga karpet tribun penonton VIP.
Stadion saat ini sudah aman dari amukan si jago merah. Selang beberapa saat, tim inafis serta personel Brimob terlihat datang dan menyisir stadion.
Sebelumnya, Persiraja Banda Aceh menjamu PSMS Medan pada hari Senin (5/9). Pertandingan Liga 2 yang digelar di stadion ini dijadwalkan pada pukul 20.30 WIB.
Akan tetapi, lampu stadion padam sekitar 5 menit menjelang pertandingan hingga membuat laga tersebut resmi tertunda.
Terhadap insiden ini, manajemen Persiraja belum memberikan keterangan apa pun terkait dengan lampu stadion mati. Beredar isu bahwa lampu stadion mati akibat mesinnya rusak.