Perayaan Festival Tabut 2022 Dibuka Dengan Ritual Pamit Raja Agung

Prosesi pengambilan tanah dilakukan untuk mengingatkan seluruh umat manusia bahwa manusia akan meninggal dan tidak ada yang abadi.

Tasmalinda
Minggu, 31 Juli 2022 | 21:26 WIB
Perayaan Festival Tabut 2022 Dibuka Dengan Ritual Pamit Raja Agung
Keluarga Kerukunan Tabut (KKT) Bencoolen Bengkulu saat meminta izin sebelum melakukan pengambilan tanah. ANTARA/Anggi Mayasari

SuaraSumsel.id - Perayaan Festival Tabut 2022 resmi dibuka dengan diawali ritual Pamit Raja Agung. Hal ini sebuah tradisi yang dilakukan oleh Kerukunan Keluarga Tabut (KKT) sebelum memulai ritual pengambilan tanah.

Ketua Keluarga Kerukunan Tabut (KKT) Bencoolen Bengkulu, Syiafril Syahbuddin di Balai Semarak Kota Bengkulu, Jum'at malam, mengatakan bahwa pembukaan Festival Tabut setiap tahunnya selalu diawali dengan pengambilan tanah di Gerga Tabut Imam Berkas Kota Bengkulu.

 "Sudah menjadi tradisi dalam melaksanakan Festival Tabut, kami dari KKT pamit terlebih dahulu sebelum melakukan pengambilan tanah sekaligus memberitahu jangan sampai terjadi hal-hal yang keliru," kata Syiafril.

 Ia menegaskan prosesi pengambilan tanah bukan dilakukan di makam keramat, melainkan mengambil tanah yang bersih dan tidak kotor.

Baca Juga:Wong Sumsel Makin Padati Wisata Pantai di Provinsi Lampung

 Melansir ANTARA, sebab saat ini banyak masyarakat yang dalam persepsi dan menduga bahwa pengambilan tanah dilakukan di makam keramat.

Prosesi pengambilan tanah dilakukan untuk mengingatkan seluruh umat manusia bahwa manusia akan meninggal dan tidak ada yang abadi.

 Berikut rangkaian Festival Tabut Bengkulu 2022 di Lapangan Merdeka Kota Bengkulu yaitu Selasa (2/08) dilakukan upacara duduk penja, pergelaran seni dan budaya.

 Kemudian pada Rabu dan Kamis (3-4/8) Menjarai I dan Menjarai II atau perjalanan panjang malam hari, pada Jum'at (5/8) dilakukan arak jejari atau arak penja.

Pada Sabtu (6/8) dilakukan anak seroban, Minggu (7/8) dilakukan kegiatan GHAM (hari bersedih atau merenung) dimana dilarang membunyikan dhol hingga puncak Tabut tersambung, dilakukan upacara Tabut Imam naik puncak, arak gedang dan tabut bersanding.

Baca Juga:Telah Triwulan III, Kota Dan Kabupaten di Sumsel Diminta Percepat Belanja Modal

 Senin (8/8) dilakukan arak gedang Tabut tebuang serta Tabut tebuang yang dilakukan di Makam Karabela.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini